Hadiri Kajian Subuh Perdana UMRI, Gubri Ajak Tebarkan Islam Rahmatan Lil'alamin

Hadiri Kajian Subuh Perdana UMRI, Gubri Ajak Tebarkan Islam Rahmatan Lil'alamin

PEKANBARU (Riauinfo) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menghadiri kegiatan salat subuh berjamaah sekaligus melakukan kajian subuh perdana Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) di Masjid Baitul Hikmah Komplek Kampus Umri, Jalan Tuanku Tambusai Ujung, Kota Pekanbaru, Minggu (25/12/2022).

Pada kesempatan itu, Gubri mengajak seluruh jama'ah untuk menebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin (rahmat bagi semua), tanpa memandang suku maupun agama.

Sikap penuh toleransi itu, ulas Gubri, secara nyata telah dicontohkan dengan baik oleh raja-raja dari Kerajaan Melayu Islam seperti Kerajaan Siak di masa lalu.

Karena sikap penuh toleransi dan kekeluargaan itulah, bisa berdiri rumah ibadah kelenteng dan gereja tidak jauh dari Istana Kerajaan Siak.

"Kalau penguasa di zaman itu bersikap intoleran, tentulah tidak mungkin bisa berdiri rumah ibadah kelenteng maupun gereja tak jauh dari Istana Siak," ucap Gubri Syamsuar.

Kendati siapapun bisa tinggal dan hidup di Bumi Melayu Lancang Kuning. Namun tentu semua pihak harus menghargai dan menghormati budaya Melayu sebagai budaya tempatan.

Gubri Syamsuar yang hadir bersama Kadis Kominfotik Provinsi Riau Erisman Yahya, juga mengucapkan rasa bahagianya bisa menjalankan salat subuh berjamaah bersama mahasiswa dan para civitas akademika Universitas Muhammadiyah Riau.

“Alhamdulillah kami dapat mengikuti kegiatan salat subuh berjamaah di masjid kampus Umri ini dalam rangka tentunya menyampaikan program-program Pemerintah Provinsi Riau sekaligus juga bagaimana hubungan kerjasama kita dengan Umri,” ucap Gubri.

Ia katakan, pertemuan yang dikemas dalam kegiatan seperti ini juga dapat dipergunakan untuk mensyiar tentang program ekonomi syariah sekaligus dapat pula menimba ilmu dari kampus dan menjalin hubungan yang baik dengan pihak UMRI.

“Dan pertemuan ini juga kami dapat mensyiarkan berkenaan dengan program-program ekonomi syariah di Bumi Melayu yang kita cintai ini. Karena itulah saya hari ini Alhamdulillah diberi kesempatan oleh Pak Rektor Umri berkunjung ke sini sekaligus dapat menimba ilmu berkaitan yang telah dilakukan oleh Umri,” katanya.

“Termasuk juga tentunya menjalin kerjasama yang harmonis sehingga nanti kita dapat membangun Riau yang lebih baik di masa mendatang,” lanjut Gubernur Syamsuar.

Orang nomor satu di Provinsi Riau tersebut menerangkan, kegiatan tersebut juga dapat menjadi langkah dan upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia di Riau yang berkualitas serta berdaya saing.

“Jadi inilah langkah yang kami lakukan hari ini dan tadi juga banyak harapan-harapan kami kepada anak-anak mahasiswa dalam rangka untuk mempersiapkan SDM ke depan. Karena saya katakan bagaimanapun kedepannya adalah memang kualitas yang menjadi keunggulan,” terangnya.

Disamping itu, dirinya ungkapkan mahasiswa perlu memahami adanya keahlian dan keterampilan. Sebab menurutnya, masa depan nanti tidak hanya ijazah saja yang menjadi landasan untuk mendapatkan suatu lapangan pekerjaan, tetapi juga keahlianlah yang sangat diharapkan.

“Karena itulah hari ini kami memberikan sedikit edukasi kepada anak kami. Agar mereka belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga nanti dapat menjadi insan yang berguna bagi bangsa dan negara serta agama yang kita cintai,” harap Gubri.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Saidul Amin menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Gubernur Syamsuar beserta jajaran ke kampus UMRI.

“ Pertama-tama Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubri yang sudah berkenan untuk hadir ke kampus ini. Kebiasaannya para pemimpin itu takut datang ke kampus, karena kampus itu orang-orang kritis. Tapi beliau justru datang ke kampus untuk mendengarkan suara hati dari masyarakat kampus.” pungkasnya.

UMRI Akan Luncurkan Program Cegah LGBT dan Rehabilitasi Narkoba

Saat ini Provinsi Riau sedang diguncang dengan maraknya pengunaan narkoba dan perilaku seks bebas bahkan penyimpangan seksual seperti LGBT yang berujung pada meningkatnya angka HIV/AIDS.

Dengan begitu perlu diberikan perhatian dari segala pihak untuk mengatasi penyebarannya, sehingga hal itu mendorong pihak kampus UMRI untuk mencegah penyimpangan seks dan rehabilitasi penyalahgunaan obat terlarang.

Dikatakan, Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Saidul Amin melalui program studi Psikologi Islam akan segera meluncurkan rehabilitasi narkoba dan cara mencegah penyebaran LGBT.

“ Masalah LGBT dan rehabilitasi narkoba itu sudah lama kita bicarakan dengan Pak Gubri dan ini merupakan upaya dari UMRI khususnya dan Muhammadiyah secara umumnya. Untuk turut serta membantu pemerintah provinsi Riau menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada,” katanya

Hal tersebut disampaikan Saidul Amin setelah melakukan kegiatan kajian subuh di Masjid Baitul Hikmah Komplek Kampus Umri, Jalan Tuanku Tambusai Ujung, Kota Pekanbaru, Minggu (25/12/2022).

Dirinya jelaskan, itu sejalan dengan prinsip organisasi Muhammadiyah yang bertujuan untuk mencerahkan bangsa dan mencerdaskan semesta terutama di Bumi Lancang Kuning.

“Sebab kita dari Muhammadiyah punya prinsip, kita dari Muhammadiyah tapi mencerahkan bangsa dan mencerdaskan semesta itulah program yang bisa kita lakukan,” jelasnya.

Sehingga dirinya berharap, dengan bersinergi bersama Pemprov Riau masalah seperti LGBT dan Narkoba dapat terkendalikan. Karena menyelesaikan masalah besar ini tidak bisa sendiri-sendiri mesti dilakukan bersama-sama.

“Nanti akan kita bicarakanlah dengan tim teknis dari Pak Gubri, mana yang bisa dari kami dan mana yang bisa dibantu oleh pemerintah provinsi. Sebab menyelesaikan masalah besar ini tidak bisa sendiri-sendiri kita mesti bersama-sama.” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar telah mengajak seluruh pihak untuk sama – sama mengatasi permaslahan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang saat ini merambat dan berkembang pesat dilingkungan generasi muda.

Tak hanya LGBT saja, namun maraknya pengunaan narkoba dan perilaku seks bebas yang berujung pada HIV/AIDS juga perlu diberikan perhatian yang serius untuk mengatasi hal ini.

Sehingga, Gubernur Syamsuar meminta agar seluruh pihak untuk membuka mata melihat kembali karena permasalahan ini nyata didepan mata.

“Ini tantangan kita, bagaimana membentengi hal ini agar tidak luar biasa berkembangnya dan tentu akan merusak citra Riau, citra Melayu. Yang saya takutkan itu kutukan dan bala Allah,” ujarnya.

Berita Lainnya

Index