Terungkapnya Motif Penikaman Kadisdikpora Jadi Perhatian Utama Sejumlah Media di Pekanbaru

PEKANBARU (RiauInfo) - Seperti yang diduga, motif tertikamnya Kadisdikpora Pekanbaru Syahril Manaf dilatarbelakangi tender yang dilakukan instansi tersebut. Namun yang mengejutkan otak penikaman tersebut dilakukan oleh Comel, terpidana bom molotov yang kini masih menjadi penghuni Lapas Pekanbaru. Kemaren Comel diperiksa di Mapoltabes Pekanbaru. 

Hal itu diungkapkan Harian Riau Mandiri dalam berita utamanya "Dijemput Paksa dari LP Pekanbaru, Dalang Penikaman Diperiksa 12 Jam". Saat diperiksa petugas Poltabes Pekanbaru, Comel mengaku sebagai otak penikaman itu. Hal ini disebabkan oleh rasa kecewanya kalah tender proyek penimbunan SD dan pengadaan paving blok senilai Rp600 juta. Harian Pekanbaru Pos juga memaparkan pemeriksaan yang dilakukan pihak Poltabes Pekanbaru terhadap Comel. Dalam pemeriksaan itu Comel menyebutkan sebelum aksi penikaman dilakukan, dirinya bersama teman-temannya sempat mengadakan rapat untuk menyusun strategi di Lapas Pekanbaru. Hal ini diungkapkan dalam berita berjudul "Wah, Napi Bisa Ikut Tender". Riau Tribun dalam berita utamanya hari ini juga mengungkap soal pemeriksan yang dilakukan Mapoltabes terhadap Comel, Pada beritanya berjudul "Diperiksa Tujuh Jam, Comel Akui Otak Penikaman" dipaparkan bahwa kalangan anggota DPRD Riau mengusulkan agar para tersangka pelaku penikaman itu dikirim saja ke Nusakambangan, karena sangat meresahkan masyarakat. Sementara itu Harian Metro Riau hari ini lebih memilih mengangkat kasus kekerasan yang kembali terjadi di IPDN. Kali ini korban penganiayaan itu seorang praja asal Riau bernama Yogi Riyad yang diduga dianiaya pengasuhnya sehingga mengalami luka di mata kanannya. Beritanya berjudul "Praja IPDN Asal Riau Dianiaya". Harian Riau Pos dalam headlinenya hari ini memberitakan gempa bumi yang kembali terjadi di Sumatera Barat (Sumbar). Dalam beritanya berjudul "Gempa Guncang Sumbar" harian ini menyebutkan akibat gempa yang terjadi tiga kali selama Rabu kemaren, warga Sumbar jadi panik, terutama di Padang dan Pesisir Selatan. Sedangkan Pekanbaru MX hari ini memberitakan kasus keponakan yang tega meracun pamannya. Dalam beritanya berjudul "Keponakan Racuni Paman Hingga Tewas", harian ini menyebutkan kasus tersebut terjadi di Tembilahan. Suparno (45) warga Jalan Lingkar tewas mengenaskan setelah diracun dengan menggunakan racun hama jenis sianida oleh keponakannya sendiri, Hariyanto (25). Rakyat Riau hari ini, menyoroti masalah gonjang ganjing tentang siapa gerangan yang akan ditunjuk sebagai Dirut Bank Riau yang baru. Harian ini menyebutkan ada dua nama yang diajukan pemegang saham beberapa waktu lalu, yakni Erzon dan Buchari Arahim. Namun dalam beritanya berjudul "Erzon Dirut Bank Riau" harian ini yakin Erzon yang bakal ditunjuk. Lain halnya Tribun Pekanbaru. Harian ini memaparkan pernyataan Menteri Pertahanan RI yang menyebutkan pemerintah Singapura telah mengingkari kesepakatan kerjasama ketahanan dengan Indonesia. Ini terkait dengan latihan di daerah Bravo (sekitar peairan Natuna). Berita ini dapat dibaca dengan judul "Singapura Ingkar Janji".***

Berita Lainnya

Index