PASCA KEMENANGAN DI MK Anas: Mari Songsong Rohil Yang Lebih Baik

JAKARTA (RiauInfo) - Bupati incumbent Rokan Hilir Anas Maamun menegaskan bahwa kemenangannya dalam menghadapi gugatan dari calon pasangan nomor urut tiga Herman Sani-Wahyudi Purwowarsito dalam perkara nomor 46/PHPU.D-IX/2011 terhadap KPUD Kabupaten Rokan Hilir di Mahkamah Konstitusi (MK), tidak pernah diprediksi sebelumnya. Meski memperoleh suara jauh meninggalkan dua pesaingnya dalam rekapitulasi penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rohil, Annas tetap menyerahkan sepenuhnya masalah gugatan itu melalui kuasa hukumnya Bambang Widjoyanto dan rekan dari YLBHI, Jakarta. “Saya tak pernah prediksi kemenangan ini. Menghadapi sidang di MK, saya pasrahkan ke kuasa hukum dan berserah diri kepada Allah SWT, “ ujar Anas Maamun didampingi istrinya Anum usai sidang putusan sengketa Pemilukada, di Jakarta, Rabu (11/5) malam. Dalam menyampaikan keterangan itu, Anas didampingi oleh sejumlah pendukungnya seperti tenaga ahli Wan Zulkifli, anggota tim pemenangan Akir Jauhari dan belasan pendukung dan tim suksesnya. Namun demikian menghadapi masalah pemilukada di MK ini, Anas mengaku berjuang sekuat tenaga atau all out, termasuk menggunakan jasa kuasa hukum yang dianggap mumpuni. Sebagai Bupati yang memperoleh suara terbanyak hasil penetapan KPU, Selasa (12/5) lalu, Anas ingin membuktikan bahwa kemenangannya di Rohil, sejatinya merupakan hasil suara murni dukungan rakyat. “Semoga kemenangan di MK, tak ada lagi hujatan dan fitnah terkait hasil pemilukada Rohil. Mari songsong Rohil ke depan lebih baik lagi, “ ujar Annas. Annas berharap pasca putusan MK Rabu (11/5) yang memenangkan pasangan Annas-Suyatno, seluruh komponen bersatu padu dalam memajukan Rohil. Semua pihak dihimbau bisa menghargai putusan MK dan meninggalkan segala hal berbau fitnah, hujatan maupun intimidasi yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan rakyat Rohil, yang selama ini solid. “Semuanya mesti menghargai putusan MK. Dalam pertempuran selalu ada yang menang dan kalah. Setelah putusan MK, sewajarnya pihak kalah mesti legowo menerima kekalahan. Seiring dengan itu semoga tak ada lagi sms yang bersifat hujatan, fitnah atau intimidasi. Semuanya sudah selesai, “ katanya. Anas mengatakan program di masa bakti kedua menjadi orang nomor 1 di Rohil, sesuai janjinya saat kampanye menjelang pemilukada di Rohil lalu, Anas mengatakan tak ada keinginan lain, selain membangun Rohil menjadi lebih baik selama lima tahun ke depan. Peningkatan yang menjadi prioritas adalah pembangunan Rumah Sakit, sekolah, sarana dan prasarana transportasi mapun infrastruktur lainnya. Bidang olahraga dan pariwisata juga akan menjadi perhatian pembangunan sesuai kemampuan Rohil. “Saya bertekad jumlah penduduk yang miskin semakin berkurang. Sisa 6 persen, di periode I, saya optimistis di periode II bakal sisa 0 persen, “ ujar Anas yang mengaku hafal di luar kepala jumlah desa dan kecamatan di Rohil. Terkait menjadikan Rohil lebih baik itu, Anas mengaku akan merangkul semua pihak yang berkeinginan memajukan kabupaten Rohil di masa kepemimpinannya periode II tahun 2011-2016. “Saya melihat calon nomor 1 bagus, dan pantas untuk dirangkul, “ ujarnya. Selama memimpin Rohil di periode I, Anas merasa bersyukur dirinya tetap harmonis dan kompak dengan Wakil Bupati Suyatno. Dibanding kabupaten Riau lainnya, Rohil merupakan satu-satunya kabupaten dimana hubungan Bupati dan Wakilnya terlihat kompak dan kembali menjadi Kepala daerah dan wakil daerah periode berikutnya. Kesolidannya dengan Suyatno kata Anas, disebabkan adanya kerjasama dan tak ada monopoli kerja diantara keduanya. “Jika Bupati hadir, Wakil yang memberikan sambutan. Tak ada kesepakatan tertulis, jika ada rapat kerja atau tugas di Jakarta, Wakil yang hadir. Tapi semua porsi tugas tetap sesuai UU, “ ujarnya. Meski telah berusia 70 tahun, Anas menegaskan dirinya tak merasa masih mampu untuk menjelajah dan turun ke bawah menemui rakyat Rohil. Untuk kembali memajukan kabupaten yang dikenal dengan upacara bakar Tongkang, dengan luas 8.941 km² dan penduduk sejumlah 349.771 jiwa, Anas bertekad menjaga stamina untuk bisa turun ke bawah menemui rakyat di 14 kecamatan dan 154 desa. “Soal usia itu kekuasaan Allah SWT, tapi saya selalu menjaga stamina setiap hari dengan naik turun tangga sepuluh kali. Disamping saya selalu olahraga jogging di halam rumah dinas, dan menjauhi makanan daging, kecuali ikan, “ ujarnya. Di akhir wawancara, Anas meminta dukungan seluruh masyarakat Rohil, dirinya diberikan kesehatan dan usia panjang agar mampu membenahi Rohil lima tahun ke depan. Anas mengaku “berambisi” menyamai stamina dan kekuatan M. Ridwan Suwid, Bupati Paser, Kaltim, yang tetap fit di usia 75 tahun. Ridwan, kelahiran Tanah Grogot, Paser, Kaltim, 21 April 1936, adalah Bupati Paser (2005-2010) yang berpasangan dengan Wakil Hatta Garid. Ridwan kembali terpilih menjadi Bupati Paser masa bakti 2010-2015, dengan memperoleh suara 40,33 persen, berpasangan dengan Merdikansyah sebagai Wakil Bupati. “Saya Bupati tertua kedua setelah Ridwan. Saat ini saya berusia 70 tahun. Doakan saya agar saya bisa menyamai kesuksesan Ridwan dalam bertugas dan mengemban amanah rakyat, “ ujarnya menutup pembicaraan. (rls)
 

Berita Lainnya

Index