PEKANBARU (Riauinfo) - Dalam rangka meningkatkan pengetahuan siswa sekolah terhadap dunia jurnalistik, Pengurus PWI Pokja Kota Pekanbaru memberikan pelatihan jurnalistik tingkat dasar kepada para siswa SMA Negeri 10 Pekanbaru, Kamis (1/12/2022) di aula sekolah tersebut.
Ketua PWI Pokja Pekanbaru, N Doni Dwi Putra, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa memberikan pemahaman jurnalistik kepada siswa merupakan salah satu hal yang sangat penting, agar siswa bisa memahami bagaimana dinamika dalam penulisan sebuah berita.
Doni juga berharap siswa nantinya mampu membedakan mana berita layak untuk dikonsumsi dan mana pula berita yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya atau mengandung kabar bohong (hoax).
Dalam pelatihan tersebut, Andre Zaki Sekretaris PWI Pokja Pekanbaru dan Billi Pranata Bidang Keorganisasian didapuk menjadi pemateri/narasumber.
Disamping memberikan materi, Andre dan Billi juga melakukan sesi tanya jawab serta pelatihan menulis sesuai dengan tema pada hari pelatihan tersebut. Kegiatan pelatihan ini disambut antusias oleh seluruh siswa SMA Negeri 10 Pekanbaru.
"Dengan adanya pelatihan dasar ini kami inginkan siswa memahami bagaimana dunia jurnalistik,” ungkapnya.
Disamping itu, Doni juga berpesan kepada siswa agar menjauhi perbuatan yang bisa melawan hukum, seperti menebar berita bohong di media sosial atau menggunakan media untuk mencemarkan nama baik orang lain.
"Boleh saja menggunakan media sosial, tapi harus hati-hati. Jangan sampai terjerat dengan Undang-Undang IT," kata Doni mengingatkan.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 10 Pekanbaru, Hj Sri Wahyuni, S. Pd memberikan apresiasi kepada PWI Pokja Pekanbaru yang telah memberikan pelatihan dasar jurnalistik kepada anak didiknya.
Ia berharap kegiatan semacam ini akan terus berlanjut kedepannya nanti karena semangat para siswa dalam mengikuti kegiatan itu dapat dijadikan sebagai patokan bahwasanya para siswa sangat ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang dunia jurnalistik.
"Adanya pelatihan ini, siswa akan belajar dan mengenal dunia jurnalistik. Selama ini, siswa hanya membaca sebuah berita akan tetapi belum tahu bagaimana cara penyajian berita itu," pungkasnya.