Penanganan Gizi Buruk di Riau Belum Optimal

PEKANBARU (RiauInfo) - Meski daerah Riau dikenal sebagai daerah kaya, namun jangan kaget bila gizi buruk di daerah ini masih menjadi masalah. Bahkan pada tahuin 2006 lalu saja realisasi penanganan masalah gizi buruk masih sangat rendah, yakni hanya sebesar 30 persen. 
Anggota Panitia Panggaran (Panggar) DPRD Riau Taufan Andoso dalam keterangannya Kamis di Pekanbaru mengatakan, masih minimnya realisasi penanganan masalah gizi buruk di Riau ini disebabkan karena kurangnya kelengkapan dan pelayanan di puskesmas-puskesmas di Riau. Untuk mengatasi masalah ini, menurut dia, pihaknya akan merencanakan penambahan anggaran penanganan masalah gizi buruk tersebut. Anggaran itu nantinya akan dimasukkan kedalam APBD Perubahan 2007. Anggaran yang dipersiapkan untuk penanganan masalah gizi buruk pada tahun 2007 mencapai 11 milyar. "Angka tersebut dinilai hanya memenuhi 60 persen dari anggaran yang seharusnya menjadi standar penanganan masalah gizi buruk tersebut," ungkapnya lagi. Dia mengakui, meningkatkan fasilitas dan pelayanan Puskesmas bukan satu-satunya cara untuk mengatasi masalah gizi buruk. Kalau pihak dinas kesehatan tidak mau berperan aktif dalam menangani masalah ini, tentunya akan sia-sia saja. Makanya dia berharap pihak dinas kesehatan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. "Misalnya Dinkes berperan aktif dengan mendata jumlah balita yang kekurangan gizi di tiap puskesmas yang ada," ujar dia lagi.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index