Status Siaga Darurat Karhutla Riau Diperpanjang Hingga November

Status Siaga Darurat Karhutla Riau Diperpanjang Hingga November

 PEKANBARU (RiauInfo) - Dalam Rapat Koordinasi Perpanjangan Status Siaga Darurat Karhutla yang diselenggarakan di lantai 8 Gedung Menara Lancang Kuning (28/5), Pemerintah Provinsi Riau menetapkan perpanjangan masa status siaga darurat ini, terhitung mulai 1 Juni sampai 30 November 2018. Penetapan ini berdasarkan hasil evaluasi tahap pertama yang berakhir pada 31 Mei 2018. Provinsi Riau sebelumnya telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla mulai tanggal 19 Februari sampai dengan 31 Mei 2018. Mempertimbangkan kondisi cuaca di Riau dimana bulan Juni hingga Agustus merupakan puncak musim kemarau, maka Pemerintah Provinsi Riau menetapkan perpanjangan masa status siaga darurat tersebut. Rapat Koordinasi dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau, dan dihadiri oleh seluruh anggota Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Riau, Wakil Ketua DPRD Riau, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Riau, Manggala Agni Daops Pekanbaru, serta perwakilan Perusahaan pemegang ijin bidang kehutanan dan perkebunan. "Perkiraan cuaca dari BMKG, diperkirakan bulan depan Riau akan memasuki musim kemarau, sehingga upaya penanggulangan bencana asap harus ditingkatkan", katanya. "Apalagi kita akan menghadapi Pilkada serentak dan Asian Games. Ini sesuai arahan Presiden". Upaya untuk penanggulangan Karhutla, sebut Sekdaprov Riau, seluruh stakeholder yang tergabung dalam Satgas Karhutla Riau telah melakukan patroli dan sosialisasi selama status siaga Karhutla ditetapkan. Berdasarkan laporan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, untuk wilayah Riau hingga tanggal 27 Mei 2018 terpantau 81 hotspot berdasarkan satelit NOAA dan 132 hotspot berdasarkan satelit TERRA AQUA Confidence level 80%. Sementara luas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau sampai dengan April 2018 terhitung seluas 4.399,55 ha pada lahan gambut dan juga mineral. Sementara itu, pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK pada Minggu, (27/05/2018) pukul 20.00 WIB, terpantau satu hotspot berdasarkan satelit NOAA-19 di Provinsi Aceh, sedangkan berdasarkan Satelit TERRA-AQUA (NASA) tidak terpantau adanya hotspot. Hadir pada kesempatan ini, Danrem 031/WB Brigjend TNI Sonny Aprianto selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Karhutla, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma Age Wiraksono, Kajati Riau Uung Abdul Syakur, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger, pimpinan BPBD kabupaten kota serta berbagai elemen terkait lainnya. (tony)

Berita Lainnya

Index