JAKARTA (Riauinfo) – PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH; IDX: ISAT) mengumumkan kinerja keuangan yang tangguh untuk kuartal kedua tahun 2025. Di tengah tantangan pasar, perusahaan berhasil mempertahankan profitabilitas yang solid sambil terus memperluas infrastruktur jaringan, mempercepat inovasi inklusif, dan memperkuat posisi sebagai AI-TechCo terkemuka di Indonesia.
Pada periode April-Juni 2025, Indosat mencatat pendapatan Rp13,5 triliun, sedikit turun 0,3% dibanding kuartal sebelumnya, dipengaruhi oleh perubahan perilaku pelanggan dan dinamika industri. Meskipun demikian, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,024 triliun. Perusahaan juga membukukan EBITDA Rp6,4 triliun dengan margin sehat 47,6%, didukung oleh pengelolaan biaya yang efisien dan disiplin operasional.
Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan komitmen perusahaan. "Indosat terus menjaga komitmennya untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan dukungan dan dedikasi yang konsisten dari seluruh pihak. Kami berfokus pada keberlanjutan profitabilitas, peningkatan efisiensi operasional, dan terus berada pada transformasi menuju AI-TechCo. Terpenting, kami tetap fokus pada tujuan besar kami: memberdayakan Indonesia melalui teknologi yang inklusif," ujarnya.
Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan dan Inovasi Inklusif
Di tengah tantangan, Indosat mampu mengelola biaya secara disiplin dan efisien. Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) mencapai Rp38,9 ribu, sementara jumlah pelanggan tercatat 95,4 juta. Trafik data menunjukkan pertumbuhan positif 10,3% dibandingkan kuartal sebelumnya, didorong oleh investasi berkelanjutan dalam pengembangan infrastruktur digital.
Untuk memenuhi permintaan data yang terus berkembang, Indosat telah memperluas jaringan 4G dengan lebih dari 203.000 BTS beroperasi, bertambah 15.000 BTS selama paruh pertama tahun ini. Belanja modal (CAPEX) tercatat Rp7,5 triliun, dengan 79% dialokasikan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Fleksibilitas keuangan perusahaan juga tetap terjaga dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA sebesar 0,49 kali.
Memimpin Transformasi AI untuk Indonesia Timur
Sebagai wujud komitmen terhadap inovasi inklusif, Indosat meresmikan AI Experience Center (AIEC) di Jayapura, Papua. Langkah ini bertujuan membawa transformasi AI bagi masyarakat di wilayah yang kurang terlayani, khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan, sejalan dengan tujuan Indosat untuk memberdayakan Indonesia secara merata.
Selain itu, Indosat menjadi mitra utama AI Center of Excellence, inisiatif nasional yang diprakarsai oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Berkolaborasi dengan perusahaan teknologi global seperti NVIDIA dan Cisco, Indosat berkomitmen mengakselerasi pengembangan AI di Indonesia melalui penguatan ekosistem AI nasional, pengembangan talenta lokal, serta mendorong inovasi.
"Perjalanan ini belum selesai. Kami optimis telah berada di jalur yang tepat dengan berfokus pada inovasi dan kolaborasi, serta komitmen untuk memberikan dampak yang nyata dan signifikan, tidak hanya bagi kemajuan bisnis, tetapi juga untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," tutup Vikram.
Indosat Sumatra Catat Pertumbuhan Jaringan dan Trafik Data Signifikan
Terpisah, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) Circle Sumatra mencatat pencapaian positif pada semester pertama 2025. Perusahaan telah menambah lebih dari 500 BTS baru di Sumatra, dengan pertumbuhan tertinggi di Sumatra bagian Selatan (88%). Peningkatan ini bertujuan memperkuat kualitas layanan dan mendukung kebutuhan digital masyarakat di wilayah rural maupun urban.
Trafik layanan data Indosat di wilayah Sumatra juga mengalami pertumbuhan signifikan. Central Sumatra mencatat kenaikan 5,3%, sementara South Sumatra tumbuh hingga 6%, didorong oleh meningkatnya aktivitas digital pelanggan, termasuk akses streaming, e-commerce, dan media sosial. Indosat optimis tren pertumbuhan ini akan berlanjut di semester kedua 2025 seiring penguatan infrastruktur dan adopsi produk digital.