TB Silalahi Bikin Film "I Leave My Heart In Lebanon"

JAKARTA (RiauInfo) - Setelah sukses bikin film "Toba Dreams" yang sukses meraih beberapa nominasi penghargaan dalam Usmar Ismail Award 2016, TB Silalahi, Jenderal Purn yang 17 April lalu berusia 78 tahun, rupanya ketagihan bikin film. Buktinya, pekan lalu digelar syukuran produksi film terbarunya "I Leave My Heart In Lebanon" di Jakarta. Film tersebut kembali mengisahkan tentang keluarga tentara. Jika di film Toba Dream, TB Silalahi mengisahkan tentang kesederhanaan, kejujuran dan keteguhan hidup seorang pensiunan tentara yang kembali bermasyarakat di Toba, Sumatera Utara,  maka kali ini melalui film terbarunya dia melukiskan betapa bangganya masyarakat Indonesia, PBB dan negara negara lain terhadap tentara Indonesia, khususnya yang pernah bertugas di daerah konflik Lebanon. Tentara Indonesia itu, menurut TB Silalahi yang juga mantan Menpan, adalah tentara yang jujur, tanggungjawab dan sangat patuh pada aturan. Tentara kita itu tidak suka bersikap aneh aneh, tetapi juga sangat gaul. Itu sebabnya disukai banyak pihak, termasuk lembaga resmi PBB menyatakan appresiasinya yang tinggi untuk tentara Indonesia. Karena itu  PBB selalu mempercayakan TNI ikut hadir dalam usaha pemecahan konflik di negara lain, seperti Yugoslavia, Kuwait, Lebanon dan lain lain. TNI pun selalu mendapat nilai terbaik. "Panglina TNI Gatot Nurmantyo juga bangga dengan reputasi TNI itu," ujar TB Silalahi. "Saya pribadi pun  bangga sehingga mau mengucurkan dana untuk bikin film itu. Tujuannya, semata agar nilai keteladanan yang diberikan TNI dapat menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda," lanjut Jenderal Purn kelahiran Pematangsiantar ini  saat diwawancarai "RiauInfo" di Jakarta, kemarin. Film terbaru TB Silalahi itu melibatkan sejumlah bintang, diantaranya Rio Dewanto, Yama Carlos, Revalina S Temat, Baim Wong, dan Deddy Mizwar. Juga melibatkan bintang asal Lebanon, Jowy Khoury. Lokasi syutingnya sendiri selain di Indonesia juga di beberapa tempat di Lebanon. Produksi film mulai dikerjakan Juli dan Agustus mendatang. Ketika disinggung mengenai sponsor yang mendanai pembuatan film, lulusan AMN 1961 yang pernah menjadi Asisten I Kasad dan Sekjen Departemen Pertambangan ini menegaskan ia pakai uang sendiri. Tidak ada biaya dari TNI. Tetapi dukungan dan fasilitas dari TNI cukup besar. "Saya pahami bikin film itu tidak selalu ada marginnya. Tidak apa, toh ini proyek idealis untuk kepentingan bangsa dan negara. Bikin film Toba Dream saya kucurkan Rp 4 miliar dan untuk film terbaru ini, mungkin akan lebih besar," jelas TB Silalahi. (Herman Ami)

Berita Lainnya

Index