JAKARTA (RiauInfo) - Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo mengingatkan Konvensi Nasional tentang Haluan Negara dilangsungkan karena desakan dari berbagai lapisan dan golongan rakyat Indonesia. Rakyat menghendaki adanya haluan negara sebagai dasar kebijakan pembangunan nasional.
Pontjo Sutowo mengemukakan itu menjelang penutupan konvensi nasional tentang haluan negara di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu malam.
Hadir dalam pembukaan konvensi tersebut sejumlah politisi nasional, antara lain Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung (Partai Golkar), Hidayat Nur Wahid (PKS), Ketua MPR Zulkifli Hasan yang juga Ketua PAN, dan Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDIP) yang juga menjadi keynote Speech dalam konvensi yang dihadiri pula para sultan dari seluruh indonesia, sejumlah profesor dan doktor dari forum rektor.
Menurut Ponco, saat ini banyak yang risau dengan kenyataan bahwa arah dan kebijakan pembangunan nasional -- yang seharusnya memberikan kesejahteraan dan keamanan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia -- terbukti bukan saja berlangsung bagaikan tanpa arah, tetapi juga telah meniimbulkan kesenjangan sosial ekonomi yang sungguh mengkhawatirkan.
"Karena itu secara perlahan timbul kesadaran bahwa kesimpangsiuran itu harus dibenahi, dan langkah pertama untuk membenahinya adalah dengan menyusun sebuah kebijakan nasional yang memuat haluan negara yang terpadu dan menyeluruh," ujar Pontjo.
Yudi Latif Ph.D yang jadi moderaror konvensi menambahkan pentingnya haluan negara bagi Indonesia karena bukan saja jadi penanda eksistensi negara, tetapi juga kodifikasi anega ragam kepentingan rakyat untuk mencapai satu tujuan yang dicita citakan bersama. Seluruh pengemban kedaulatan rakyat hendaknya menjadikan haluan negara sebagai pedoman untuk menyelenggarakan fungsi fungsinya.
Selama ini, kata Yudi Latif, bukan tidak ada haluan, namun haluan negara ini tersebar diberbagai dokumen yang bersifat parsial dan terpecah. Berbagai dokumen itu perlu dikodifikasi sehingga melahirkan haluan negara yang utuh dan menyeluruh. (Herman Ami).
Haluan Negara Penting, Agar Pembangunan Tidak Menimbulkan Kesenjangan
Anthony Harry
Kamis, 31 Maret 2016 - 07:50:15 WIB
JAKARTA (RiauInfo) - Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo mengingatkan Konvensi Nasional tentang Haluan Negara dilangsungkan karena desakan dari berbagai lapisan dan golongan rakyat Indonesia. Rakyat menghendaki adanya haluan negara sebagai dasar kebijakan pembangunan nasional.
Pontjo Sutowo mengemukakan itu menjelang penutupan konvensi nasional tentang haluan negara di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu malam.
Hadir dalam pembukaan konvensi tersebut sejumlah politisi nasional, antara lain Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung (Partai Golkar), Hidayat Nur Wahid (PKS), Ketua MPR Zulkifli Hasan yang juga Ketua PAN, dan Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDIP) yang juga menjadi keynote Speech dalam konvensi yang dihadiri pula para sultan dari seluruh indonesia, sejumlah profesor dan doktor dari forum rektor.
Menurut Ponco, saat ini banyak yang risau dengan kenyataan bahwa arah dan kebijakan pembangunan nasional -- yang seharusnya memberikan kesejahteraan dan keamanan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia -- terbukti bukan saja berlangsung bagaikan tanpa arah, tetapi juga telah meniimbulkan kesenjangan sosial ekonomi yang sungguh mengkhawatirkan.
"Karena itu secara perlahan timbul kesadaran bahwa kesimpangsiuran itu harus dibenahi, dan langkah pertama untuk membenahinya adalah dengan menyusun sebuah kebijakan nasional yang memuat haluan negara yang terpadu dan menyeluruh," ujar Pontjo.
Yudi Latif Ph.D yang jadi moderaror konvensi menambahkan pentingnya haluan negara bagi Indonesia karena bukan saja jadi penanda eksistensi negara, tetapi juga kodifikasi anega ragam kepentingan rakyat untuk mencapai satu tujuan yang dicita citakan bersama. Seluruh pengemban kedaulatan rakyat hendaknya menjadikan haluan negara sebagai pedoman untuk menyelenggarakan fungsi fungsinya.
Selama ini, kata Yudi Latif, bukan tidak ada haluan, namun haluan negara ini tersebar diberbagai dokumen yang bersifat parsial dan terpecah. Berbagai dokumen itu perlu dikodifikasi sehingga melahirkan haluan negara yang utuh dan menyeluruh. (Herman Ami).
Pilihan Redaksi
IndexBhinneka Tunggal Ika: Menyatukan yang Tak Sama, Merawat yang Berbeda
Generasi Cuan Instan: Ketika Sukses Tak Lagi Butuh Proses
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Umum
Indosat dan Komdigi Gelar Demo Biometrik eSIM, Dorong Registrasi Pelanggan Lebih Aman dan Modern
Jumat, 17 Oktober 2025 - 21:27:02 Wib Umum
PWI Pusat Siapkan Anugerah Kebudayaan di HPN 2026 Banten: Ajang Penghargaan untuk Kepala Daerah dan Wartawan Berprestasi
Kamis, 16 Oktober 2025 - 22:52:18 Wib Umum
KPI Riau Ingatkan Lembaga Penyiaran Patuhi Aturan Usai Kasus Tayangan Xpose Uncensored Trans7
Rabu, 15 Oktober 2025 - 14:39:42 Wib Umum
Indosat Ooredoo Hutchison dan TikTok Gelar Seminar “Go Live Like a Pro” di Universitas Riau
Rabu, 15 Oktober 2025 - 13:52:56 Wib Umum
