JAKARTA (Riauinfo) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang diwakili Asdep Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan menyelenggarakan kegiatan focus group discussion (FGD) tentang ‘Persiapan Kerjasama Bilateral bidang Pariwisata antara Indonesia dengan Singapura. FGD dilangsungkan di Soll Marina Hotel and Conference Centre, Bangka Tengah, Selasa lalu.
Pihak Humas Kemenpar dalam siaran persnya kemarin menyebutkan FGD itu untuk mengindentifikasi kembali posisi Indonesia, menyamakan persepsi serta menangkap gagasan parastakeholder mendukung kerjasama bilateral kedua negara. “Persiapan bahan-bahan ini penting untuk mendukung peningkatan kerjasama pariwisata kedua negara pada pertemuan mendatang,” kata Asisten Deputi Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar Ani Insani usai memimpin FGD.
Ani Insani yang didampingi Staf Ahli Gubernur bidang SDM Pemprov Babel Dr. Savitri mengatakan, kegiatan FGD ini sengaja dilaksanakan di Bangka Tengah dengan pertimbangan selain karena lokasinya yang represtatif juga ingin mempromosikan pariwisata Provinsi Babel yang kini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang dan telah ditetapkan pemerintah sebagai satu di antara 10 pengembangan destinasi prioritas.
Menurut Savitri, kerjasama bilateral dengan Singapura mempunyai arti penting bagi kemajuan pariwisata Babel, terutama dalam membuka jalur penerbangan langsung, peningkatan kualitas SDM, industri MICE, maupun kerjasama dalam promosi pariwisata. “Kegiatan FGD ini momentumnya sangat tepat, karena bertepatan dengan ditetapkannya Tanjung Kelayang sebagai KEK oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Maret lalu yang bertepatan dengan terjadinya peristiwa Gerhana Matahari Total di provinsi ini,” kata Savitri.
Provinsi Babel menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan. Popularitas destinasi wisata Babel mencuat lewat film layar lebar “Laskar Pelangi”. Tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke Bebel 5.010 orang dan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) 5.020 wisman.
Kerjasama bilateral pariwisata Indonesia-Singapura telah terjalin sejak 1994 ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama Pariwisata RI-Singapura. Kerjasama tersebut ditingkatkan melalui Pertemuan Bilateral bidang Ekonomi RI-Singapura pada 4 Januari 2011 di Jakarta dengan disepakatinya; pembentukan 6 kelompok kerja (working groups) di mana sektor pariwisata masuk dalam “Working Group on Tourism” sebagai lead adalah Singapura dengan mengagendakan pertemuan minimal 6 bulan sekali.
Singapura merupakan pasar utama bagi pariwisata Indonesia. Tahun 2015, jumlah wisman Singapura yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 1.519.430 wisman atau naik 0, 01% dibandingkan tahun 2014, sedangkan tahun 2016 kunjungan wisman Singapura ditargetkan 1,8 juta wisman. Untuk mencapai target itu, Indonesia gencar mempromosikan branding Wonderful Indonesia dengan menawarkan daerah tujuan wisata unggulan yang digemari wisman Singapura antara lain Batam, Jakarta, Bali, dan Surabaya pada berbagai kegiatan bursa pariwisata internasional di negeri tersebut seperti NATAS Travel Fair dan NATAS Holiday Fair Mei dan Juni.
Sementara itu Singapura merupakan destinasi wisata yang populer bagi wisatawan Indonesia. Menurut Singapore Toursim Board (STB) tahun 2015, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Singapura sebanyak 2,7 juta orang atau menempati urutan pertama, kemudian disusul wisman dari Tiongkok (2,1 juta), Malaysia (1,2 juta), Australia (1,043 juta), dan India (1,013 juta). Tahun 2015, Singapura berhasil menarik 15,2 juta wisman dengan perolehan devisa pada 2014 sebanyak US$ 17,7 miliar. (Ami Herman)
Kemenpar Gelar FGD Kerjasama Pariwisata RI-Singapura
Anthony Harry
Ahad, 13 Maret 2016 - 08:34:58 WIB
JAKARTA (Riauinfo) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang diwakili Asdep Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan menyelenggarakan kegiatan focus group discussion (FGD) tentang ‘Persiapan Kerjasama Bilateral bidang Pariwisata antara Indonesia dengan Singapura. FGD dilangsungkan di Soll Marina Hotel and Conference Centre, Bangka Tengah, Selasa lalu.
Pihak Humas Kemenpar dalam siaran persnya kemarin menyebutkan FGD itu untuk mengindentifikasi kembali posisi Indonesia, menyamakan persepsi serta menangkap gagasan parastakeholder mendukung kerjasama bilateral kedua negara. “Persiapan bahan-bahan ini penting untuk mendukung peningkatan kerjasama pariwisata kedua negara pada pertemuan mendatang,” kata Asisten Deputi Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar Ani Insani usai memimpin FGD.
Ani Insani yang didampingi Staf Ahli Gubernur bidang SDM Pemprov Babel Dr. Savitri mengatakan, kegiatan FGD ini sengaja dilaksanakan di Bangka Tengah dengan pertimbangan selain karena lokasinya yang represtatif juga ingin mempromosikan pariwisata Provinsi Babel yang kini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang dan telah ditetapkan pemerintah sebagai satu di antara 10 pengembangan destinasi prioritas.
Menurut Savitri, kerjasama bilateral dengan Singapura mempunyai arti penting bagi kemajuan pariwisata Babel, terutama dalam membuka jalur penerbangan langsung, peningkatan kualitas SDM, industri MICE, maupun kerjasama dalam promosi pariwisata. “Kegiatan FGD ini momentumnya sangat tepat, karena bertepatan dengan ditetapkannya Tanjung Kelayang sebagai KEK oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Maret lalu yang bertepatan dengan terjadinya peristiwa Gerhana Matahari Total di provinsi ini,” kata Savitri.
Provinsi Babel menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan. Popularitas destinasi wisata Babel mencuat lewat film layar lebar “Laskar Pelangi”. Tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke Bebel 5.010 orang dan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) 5.020 wisman.
Kerjasama bilateral pariwisata Indonesia-Singapura telah terjalin sejak 1994 ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama Pariwisata RI-Singapura. Kerjasama tersebut ditingkatkan melalui Pertemuan Bilateral bidang Ekonomi RI-Singapura pada 4 Januari 2011 di Jakarta dengan disepakatinya; pembentukan 6 kelompok kerja (working groups) di mana sektor pariwisata masuk dalam “Working Group on Tourism” sebagai lead adalah Singapura dengan mengagendakan pertemuan minimal 6 bulan sekali.
Singapura merupakan pasar utama bagi pariwisata Indonesia. Tahun 2015, jumlah wisman Singapura yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 1.519.430 wisman atau naik 0, 01% dibandingkan tahun 2014, sedangkan tahun 2016 kunjungan wisman Singapura ditargetkan 1,8 juta wisman. Untuk mencapai target itu, Indonesia gencar mempromosikan branding Wonderful Indonesia dengan menawarkan daerah tujuan wisata unggulan yang digemari wisman Singapura antara lain Batam, Jakarta, Bali, dan Surabaya pada berbagai kegiatan bursa pariwisata internasional di negeri tersebut seperti NATAS Travel Fair dan NATAS Holiday Fair Mei dan Juni.
Sementara itu Singapura merupakan destinasi wisata yang populer bagi wisatawan Indonesia. Menurut Singapore Toursim Board (STB) tahun 2015, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Singapura sebanyak 2,7 juta orang atau menempati urutan pertama, kemudian disusul wisman dari Tiongkok (2,1 juta), Malaysia (1,2 juta), Australia (1,043 juta), dan India (1,013 juta). Tahun 2015, Singapura berhasil menarik 15,2 juta wisman dengan perolehan devisa pada 2014 sebanyak US$ 17,7 miliar. (Ami Herman)
Pilihan Redaksi
IndexBhinneka Tunggal Ika: Menyatukan yang Tak Sama, Merawat yang Berbeda
Generasi Cuan Instan: Ketika Sukses Tak Lagi Butuh Proses
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Umum
Indosat dan Komdigi Gelar Demo Biometrik eSIM, Dorong Registrasi Pelanggan Lebih Aman dan Modern
Jumat, 17 Oktober 2025 - 21:27:02 Wib Umum
PWI Pusat Siapkan Anugerah Kebudayaan di HPN 2026 Banten: Ajang Penghargaan untuk Kepala Daerah dan Wartawan Berprestasi
Kamis, 16 Oktober 2025 - 22:52:18 Wib Umum
KPI Riau Ingatkan Lembaga Penyiaran Patuhi Aturan Usai Kasus Tayangan Xpose Uncensored Trans7
Rabu, 15 Oktober 2025 - 14:39:42 Wib Umum
Indosat Ooredoo Hutchison dan TikTok Gelar Seminar “Go Live Like a Pro” di Universitas Riau
Rabu, 15 Oktober 2025 - 13:52:56 Wib Umum
