Kepanikan Warga Aceh Jadi Berita Utama "Tribun Pekanbaru" dan "Metro Riau"

PEKANBARU (RiauInfo) - Kepanikan warga Aceh akibat berbunyinya alarm pada sistem peringatan dini tsunami Senin (4/6) kemaren mendapatkan perhatian besar dari dua harian terkemuka di Pekanbaru. Kedua harian menjadikan berita tersebut sebagai berita utamanya. 

Tribune Pekanbaru, misalnya, memberitakan peristiwa ini dengan judul "Warga Aceh Panik dan Historis". Bahkan menurut berita harian ini, saat kepanikan terjadi, sejumlah kecelakaan lalu lintas terjadi. Malahan ada polisi yang sampai menabrak tiang listrik sehingga mengalami luka-luka. Berita yang sama juga menjadi headline pada Metro Riau yang menulisnya dengan judul "Warga Aceh Pintang Pukang". Menurut harian ini alarm tersebut tiba-tiba saja berbunyi. Tidak hanya alarm yang dipasang di kawasan Punge Blang Oi saja, tapi juga alarm yang dipasang di Kajhu dan di Lhoknga. Sedangkan Riau Tribune dan Media Riau sama-sama memberitakan masalah pertemuan antara Menhut MS Ka'ban dengan puluhan pengusaha kayu di Riau di Hotel Arya Duta kemaren. Pertemuan tersebut tertutup bagi wartawan. Dan Ka'ban sendiri terkesan bungkam ketika diwawancara wartawan usai pertemuan itu/ Riau Tribune memberitakan maalah itu dengan judul "Kumpulkan Pengusaha Kayu Riau, Menhut Bungkam". Sedangkan Media Riau memberitakannya dengan judul "Ms Ka'ban: Masih Adakah Ilegal Logging...?". Sementara itu Riau Mandiri hari ini lebih menyoroti masalah gizi buruk yang diderita anak-anak di Riau. Menurut harian ini saat ini di Riau terdapat sebanyak 25 ribu balita. Berita itu dirangkum dengan judul "Diskes Riau Tidak Kaget: 25 Ribu Balita Potensi Gizi Buruk". Harian Riau Pos memfokuskan perhatiannya pada pertemuan para gubernur di Indonesia dengan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung DPD/MPR RI JAkarta, kemaren. Dalam pertemuan itu para gubernur bertekad untuk mengugat pemerintah pusat yang terkesan setengah hati dalam menjalankan Otonomi Daerah. Dalam beritanya berjudul "Gubernur Se-Indonesia Gugat Pusat" harian ini mengatakan Gubenur Riau HM Rusli Zainal ikut juga dalam pertemuan itu. Gubri dalam kesempatan itu mengatakan untuk memasang listrik 10 hingga 50 megawatt saja harus izin pusat. Padahal di daerah listrik juga Senin-Kamis. Harian Pekanbaru Mx hari ini memberitakan kasus perkosaan yang dilakukan seorang oknum polisi dari Poltabes Pekanbaru yang memperkosa seorang perawat RS Bhayangkara. Dalam berita berjudul "Oknum Polisi Perkosa Perawat" itu disebutkan perkosaan tersebut terjadi di sebuah hotel di Jalan Samratulangi, Pekanbaru. Sedangkan Pekanbaru Pos hari ini memberitakan usulan dari Partai Persatuan Pembangtunan (PPP) yang meminta agar salah satu syarat calon Gubri mendatang harus bisa mengaji. Berita itu berjudul :Cagubri Harus Bisa Mengaji".
 

Berita Lainnya

Index