 YOGYAKARTA (RiauInfo) – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jogjakarta sehubungan presentasi tentang Corporate Social Responsibility (CSR) Riaupulp di kampus UGM baru-baru ini, Direktur (CSR) PT Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) Amru Mahalli berkesempatan bersilaturahmi dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, putri sulung Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, terkait berbagai hal seperti pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan Keraton Yogyakarta Hadininigrat.
Dalam kesempatan itu, Amru meyampaikan, sebagai perusahaan yang peduli terhadap pelestarian nilai-nilai budaya, Riaupulp telah berkontribusi membagun kembali Istana Sayap Pelalawan, salah satu warisan budaya luhur Kerajaan Pelalawan. “Untuk itu, dalam kesempatan istimewa ini Riaupulp ingin berbagi pengalaman, bagaimana keraton agar bisa lestari baik dari sisi perawatan dan pengelolaan,” ungkap Amru Mahalli.
Menanggapi pertanyaan itu, GKR Pembayun menebar senyum. Dia pun segera berbagi rahasia. Menurutnya, keraton tidak bisa hidup kalau tidak ada pariwisata dan dukungan pemerintah. “Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kita diberi dana untuk pemeliharaan keraton,” jelas Ratu Pembayun.
Namun, untuk membuat pariwisata berdenyut, pemerintah lokal harus punya komitmen kuat dan serius. Baik dari sisi promosi, penguatan infrastruktur, juga sinergi seluruh potensi pariwisata yanga ada. “Kalau kita kerja keras, pasti bisa,” tegasnya.
Menurut putri keraton yang juga mengecap pendidikan dari Australia ini menjelaskan, Keraton juga punya perusahaan yang dikelola oleh kalangan profesional. Dimana sebagian dananya untuk menghidupi keraton. Untuk gaji Abdi Dalem, sebagian dari pariwisata. “Keloyalan para abdi dalem keraton tidak datang dengan sendirinya, tapi aura istana yang harus dihidupkan terus menerus,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Amru juga sempat menitipkan para generasi muda Pelalawan dan Riau yang sedang menempuh ilmu di Yogyakarata. “Kami yakin, dengan belajar di Yogyakarta, mereka akan mendapat pemahaman budaya agar saat kembali ke Riau, mereka bisa memaksimalkan pengetahuanya untuk membangun daerahnya,” katanya.(ad/rls)
YOGYAKARTA (RiauInfo) – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jogjakarta sehubungan presentasi tentang Corporate Social Responsibility (CSR) Riaupulp di kampus UGM baru-baru ini, Direktur (CSR) PT Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) Amru Mahalli berkesempatan bersilaturahmi dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, putri sulung Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, terkait berbagai hal seperti pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan Keraton Yogyakarta Hadininigrat.
Dalam kesempatan itu, Amru meyampaikan, sebagai perusahaan yang peduli terhadap pelestarian nilai-nilai budaya, Riaupulp telah berkontribusi membagun kembali Istana Sayap Pelalawan, salah satu warisan budaya luhur Kerajaan Pelalawan. “Untuk itu, dalam kesempatan istimewa ini Riaupulp ingin berbagi pengalaman, bagaimana keraton agar bisa lestari baik dari sisi perawatan dan pengelolaan,” ungkap Amru Mahalli.
Menanggapi pertanyaan itu, GKR Pembayun menebar senyum. Dia pun segera berbagi rahasia. Menurutnya, keraton tidak bisa hidup kalau tidak ada pariwisata dan dukungan pemerintah. “Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kita diberi dana untuk pemeliharaan keraton,” jelas Ratu Pembayun.
Namun, untuk membuat pariwisata berdenyut, pemerintah lokal harus punya komitmen kuat dan serius. Baik dari sisi promosi, penguatan infrastruktur, juga sinergi seluruh potensi pariwisata yanga ada. “Kalau kita kerja keras, pasti bisa,” tegasnya.
Menurut putri keraton yang juga mengecap pendidikan dari Australia ini menjelaskan, Keraton juga punya perusahaan yang dikelola oleh kalangan profesional. Dimana sebagian dananya untuk menghidupi keraton. Untuk gaji Abdi Dalem, sebagian dari pariwisata. “Keloyalan para abdi dalem keraton tidak datang dengan sendirinya, tapi aura istana yang harus dihidupkan terus menerus,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Amru juga sempat menitipkan para generasi muda Pelalawan dan Riau yang sedang menempuh ilmu di Yogyakarata. “Kami yakin, dengan belajar di Yogyakarta, mereka akan mendapat pemahaman budaya agar saat kembali ke Riau, mereka bisa memaksimalkan pengetahuanya untuk membangun daerahnya,” katanya.(ad/rls)Keraton Jogja Berbagi Pengalaman Dengan Riaupulp
Kiki
Jumat, 21 September 2007 - 08:21:58 WIB
 YOGYAKARTA (RiauInfo) – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jogjakarta sehubungan presentasi tentang Corporate Social Responsibility (CSR) Riaupulp di kampus UGM baru-baru ini, Direktur (CSR) PT Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) Amru Mahalli berkesempatan bersilaturahmi dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, putri sulung Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, terkait berbagai hal seperti pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan Keraton Yogyakarta Hadininigrat.
Dalam kesempatan itu, Amru meyampaikan, sebagai perusahaan yang peduli terhadap pelestarian nilai-nilai budaya, Riaupulp telah berkontribusi membagun kembali Istana Sayap Pelalawan, salah satu warisan budaya luhur Kerajaan Pelalawan. “Untuk itu, dalam kesempatan istimewa ini Riaupulp ingin berbagi pengalaman, bagaimana keraton agar bisa lestari baik dari sisi perawatan dan pengelolaan,” ungkap Amru Mahalli.
Menanggapi pertanyaan itu, GKR Pembayun menebar senyum. Dia pun segera berbagi rahasia. Menurutnya, keraton tidak bisa hidup kalau tidak ada pariwisata dan dukungan pemerintah. “Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kita diberi dana untuk pemeliharaan keraton,” jelas Ratu Pembayun.
Namun, untuk membuat pariwisata berdenyut, pemerintah lokal harus punya komitmen kuat dan serius. Baik dari sisi promosi, penguatan infrastruktur, juga sinergi seluruh potensi pariwisata yanga ada. “Kalau kita kerja keras, pasti bisa,” tegasnya.
Menurut putri keraton yang juga mengecap pendidikan dari Australia ini menjelaskan, Keraton juga punya perusahaan yang dikelola oleh kalangan profesional. Dimana sebagian dananya untuk menghidupi keraton. Untuk gaji Abdi Dalem, sebagian dari pariwisata. “Keloyalan para abdi dalem keraton tidak datang dengan sendirinya, tapi aura istana yang harus dihidupkan terus menerus,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Amru juga sempat menitipkan para generasi muda Pelalawan dan Riau yang sedang menempuh ilmu di Yogyakarata. “Kami yakin, dengan belajar di Yogyakarta, mereka akan mendapat pemahaman budaya agar saat kembali ke Riau, mereka bisa memaksimalkan pengetahuanya untuk membangun daerahnya,” katanya.(ad/rls)
YOGYAKARTA (RiauInfo) – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jogjakarta sehubungan presentasi tentang Corporate Social Responsibility (CSR) Riaupulp di kampus UGM baru-baru ini, Direktur (CSR) PT Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) Amru Mahalli berkesempatan bersilaturahmi dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, putri sulung Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, terkait berbagai hal seperti pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan Keraton Yogyakarta Hadininigrat.
Dalam kesempatan itu, Amru meyampaikan, sebagai perusahaan yang peduli terhadap pelestarian nilai-nilai budaya, Riaupulp telah berkontribusi membagun kembali Istana Sayap Pelalawan, salah satu warisan budaya luhur Kerajaan Pelalawan. “Untuk itu, dalam kesempatan istimewa ini Riaupulp ingin berbagi pengalaman, bagaimana keraton agar bisa lestari baik dari sisi perawatan dan pengelolaan,” ungkap Amru Mahalli.
Menanggapi pertanyaan itu, GKR Pembayun menebar senyum. Dia pun segera berbagi rahasia. Menurutnya, keraton tidak bisa hidup kalau tidak ada pariwisata dan dukungan pemerintah. “Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kita diberi dana untuk pemeliharaan keraton,” jelas Ratu Pembayun.
Namun, untuk membuat pariwisata berdenyut, pemerintah lokal harus punya komitmen kuat dan serius. Baik dari sisi promosi, penguatan infrastruktur, juga sinergi seluruh potensi pariwisata yanga ada. “Kalau kita kerja keras, pasti bisa,” tegasnya.
Menurut putri keraton yang juga mengecap pendidikan dari Australia ini menjelaskan, Keraton juga punya perusahaan yang dikelola oleh kalangan profesional. Dimana sebagian dananya untuk menghidupi keraton. Untuk gaji Abdi Dalem, sebagian dari pariwisata. “Keloyalan para abdi dalem keraton tidak datang dengan sendirinya, tapi aura istana yang harus dihidupkan terus menerus,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Amru juga sempat menitipkan para generasi muda Pelalawan dan Riau yang sedang menempuh ilmu di Yogyakarata. “Kami yakin, dengan belajar di Yogyakarta, mereka akan mendapat pemahaman budaya agar saat kembali ke Riau, mereka bisa memaksimalkan pengetahuanya untuk membangun daerahnya,” katanya.(ad/rls)Pilihan Redaksi
IndexKesadaran Kebangsaan dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Pilar Persatuan Bangsa
SMSI Riau Siap Persembahkan Penghargaan Bergengsi untuk Dunia Pers dan Mitra Pembangunan
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Umum  
                                             
                                                
                                             
                                          
                                       Kemenko Kumham Imipas Gelar Sinkronisasi dan Koordinasi di Pekanbaru, Tegaskan Pentingnya Sinergi Antar Lembaga
Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:45:25 Wib Umum  
                                             
                                                
                                             
                                          
                                       SMSI Riau Siap Persembahkan Penghargaan Bergengsi untuk Dunia Pers dan Mitra Pembangunan
Kamis, 30 Oktober 2025 - 20:00:07 Wib Umum  
                                             
                                                
                                             
                                          
                                       Kadin Riau Gelar Rapimprov 2025 di Pekanbaru, Fokus Bahas Hilirisasi Industri dan Penguatan Ekonomi Daerah
Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:33:54 Wib Umum  
                                             
                                                
                                             
                                          
                                       PWI Pusat Dorong Negara Aktif Lindungi Wartawan, Usulkan Pembentukan Protokol Nasional
Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:24:17 Wib Umum  
                                             
                                                
                                             
                                          
                                        
                    
 
                   
                   
                   
                   
                  