Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Riau Tentukan Sikap

PEKANBARU (RiauInfo) - Dewan Harian Daerah (DHD 45) Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Provinsi Riau Senin (19/5) mengeluarkan pernyataan sikap dalam menghadapi pemilihan Gubernur Riau periode 2008-2011. Dalam pernyataan sikap tersebut berbunyi antara lain, pertama bersikap netral, dalam arti tidak memihak pada salah satu calon pasangan.

Sedangkan kedua mendorong semua lapisan masyarakat untuk menggunakan hak politiknnya, yaitu ikut memilih secara bebas dan rahasia. Ketiga mendorong seluruh aparat pelaksana dan aparat keamanan untuk bertindak bekerja secara profesional sesuai dengan tugasnya. Kemudian keempat, untuk mempercepat proses pembangunan Riau, dalam rangka menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani agar masyarakat dalam memilih calon gubernur mempertimbangan kriteria sebagai berikut; a. Mempunyai visi dan misi yang jelas. b. Mempunyai track record yang baik. c Mempunyai kapabilitas. d Serta mempunyai komitmen yang kuat untuk membangun daerah Riau tanpa pamrih. Pernyataan sikap yang langsung dibacakan oleh Sekeretaris Umum DHD 45 HM Daniel Syah ini disaksikan puluhan anggota DHD 45 serta para undangan di Gedung Juang jalan Sudirman Pekanbaru. Dari misinya kelak diharapkan akan terpilih seorang gubernur yang mampu mengembangkan pemerintah daerah dan pembangunan di daerah Riau untuk mengejar ketertinggalannya dengan provinsi-provinsi yang lain. Hal ini dimaksudkan demi terciptanya masyarakat Riau yang adil dan makmur serta terwujudnya negeri Thoyibubbatun Warobbun Ghofur. Sebelumnya, HM Daniel Syah yang kini telah berusia 83 tahun masih dengan semangat memberikan pandangan umum jelang Pilkada Riau. Paparnya, menjelang pemilihan Gubri mendatang suhu politk sudah kian memanas. Berbagai kegiatan langsung dan tidak langsung sering dilakoni masing-masing kandidat untuk menarik perhatian. Bahkan dalam pengamatannya sangat ketara atas suatu kepentingan tertentu dan tak jarang ada yang melampaui batas. Melampaui batas yang ia maksudkan adalah dengan membeberkan masing-masing kejelakan kandidat bahkan hingga 'kepembunuhan' karakter. Begitu juga dengan sengaja mencari kesalahan demi kesalahan. Padahal hakekat dari pemilihan kepala daerah mencari yang terbaik buat masyarakat, bukan kepentingan kelompok.(muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index