TENAGA PDSR MINIM... 1.150 Unggas Mati Per April 2009

PEKANBARU (RiauInfo) - Dinas Peternakan Provinsi Riau menyatakan ternak unggas yang mati akibat virus flu burung menurun drastis di Provinsi Riau. Penurunan ini terlihat dari grafik pada 2005 hingga 2008. Pada 2005 tercatat 31.501 unggas mati akibat flu burung dan pada 2008 hanya menjadi 2.897 ekor ternak unggas yang mati positif terjangkit oleh virus flu burung. Sedangkan pada Januari hingga per April 2009 tercatat telah 1.150 ekor unggas jenis ayam dinyatakan mati akibat flu burung di Riau.
Disnak Provinsi Riau mengatakan, meski secara umum jumlahnya mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, namun upaya pencegahan dan antisipasi terhadap penyebaran flu burung terus ditingkatkan di daerah Riau. Disnak memberdayakan 77 orang tenaga Participatory Deasease Surveylens and Respon (PDSR) untuk pencegahan dan pemantauan flu burung di daerah Riau. Tenaga PDSR merupakan petugas yang selama ini melakukan kegiatan antisipasi terhadap flu burung di Riau yang dibekali alat pendeteksi cepat terhadap unggas yang mati mendadak. Dari data PDSR dan petugas Disnak kabupaten, dinas Perternakan Provinsi Riau mencatat daerah Siak dan Kuansing lebih banyak mempunyai kasus unggas mati akibat flu burung pada Januari hingga per April 2009 ini. Menurut Kepala Dinas Perternakan Provinsi Riau Patrianov, secara rinci pada 2009 ini tercatat 374 ekor unggas di Siak dan 262 unggas di Kuansing mati postif flu burung. Disnak Riau menyatakan, pecegahan terhadap kasus unggas mati positif flu burung selalu ditingkatkan hingga ke setiap kecamatan di Riau. Saat ini Disnak mengakui kekurangan tenaga PDSR jika dibanding jumlah kecamatan di Riau. "Idealnya untuk penanganan ternak suspek flu burung minimal satu kecamatan satu petugas PDSR. Dibanding 150-an kecamatan di Riau, Disnak jelas kekurangan tenaga PDSR saat ini,"ungkap Patrianov kepada wartawan, Selasa (28/04/2009) di Pekanbaru.(Surya)

Berita Lainnya

Index