Imunisasi Massal Minta Dihentikan

PEKANBARU (RiauInfo) - Imunisasi massal yang dilakukan di sekolah-sekolah sering menimbulkan korban. Bahkan baru-baru ini Ita Rosita (7) warga Serang, Jawa Barat tewas, diduga akibat imunisasi campak yang diikutinya di sekolah. 
Sedangkan di Pekanbaru beberapa waktu lalu Susi (6) siswa kelas I SD Negeri 017 Bukitraya mengalami kelumpuhan yang juga diduga akibat imunisasi campak di sekolahnya. Sampai saat ini kondisi Susi masih sangat menyedihkan. Seringnya muncul korban akibat imunisasi massal di sekolah-sekolah itu, sejumlah orangtua yang ditemui RiauInfo umumnya mengkhawatirkan kalau kasus yang sama akan menimpa putra-putri mereka. Sehubungan hal itu, mereka minta pemerintah untuk menghentikan saja program imunisasi massal yang dilakukan di sekolah-sekolah tersebut. Stidaknya, kalau memang harus dilakukan di sekolah, tapi harus terlebih dahulu minta izin dari orangtua. Ningsih (36) salah seorang warga yang anaknya tertuanya kini masih kelas 5 SD mengaku sering khawatir kalau tiba-tiba anaknya mendapatkan imunisasi saat berada di sekolah. "Tapi untung saja akhir-akhir ini sekolah anak saya minta izin dulu sebelum anak-anak diimunisasi," ujarnya. Dia sendiri sangat setuju jika pemerintah menghapuskan saja program imunisasi massal tersebut. Menurut dia, lebih baik program imunisasi tersebut diserahkan saja kepada orang tua masing-masing anak, karena mereka yang lebih tahu kondisi kesehatan anak-anaknya. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Viona (40) warga Gobah yang anaknya terkecilnya masih kelas 3 SD. Dia juga setuju kalau program imunisasi massal tersebut dihapuskan. "Soalnya tingkat keamanannya sangat diragukan," ujarnya. Viona sendiri, seluruh anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap sejak dari balita. "Jadi saya rasa tidak perlu lagi harus dimunisasi berulang-ulang. Pihak sekolah juga seharusnya tidak memaksakan imunisasi ini kepada anak-anak muridnya," tambah dia lagi.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index