Dua Balita Penderita Gizi Buruk di Riau Meninggal

PEKANBARU (RiauInfo): Meski Riau memiliki potensi ekonomi yang besar, namun ternyata kasus gizi buruk kronis di daerah ini terus ada setiap tahun. Bahkan tahun 2008 ini kasus gizi buruk di Riau mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni 19 kasus gizi buruk.

Kepala Sub Dinas Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Riau, Burhanuddn Agung kepada wartawan belum lama ini di Pekanbaru menyebutkan dari 19 kasus gizi buruk kronis yang terjadi di Riau tahun ini, dua orang balita diantaranya meninggal dunia. Menurut dia, selama tahun 2007 lalu, kasus gizi buruk yang terjadi sebanyak 20 kasus. Sedangkan selama tahun 2008 yakni dari bulan Januari hingga Juni jumlah gizi buruk kronis sudah mencapai 19 kasus yang terjadi di 11 kabupaten/kota di Riau. Meningkatkan kasus gizi buruk kronis di Riau tahun ini disebabkan oleh faktor ketidak tahuan orang tua terhadap pola makan balita. "Misalnya masih banyaknya orangtua memberikan makanan tambahan berupa pisang kepada bayi di bawah umur enam bulan," ungkap dia. Karena pencernaan bayi belum siap menerima makanan seperti itu, maka ketika usia balita dibenarkan untuk mengkonsumsi makanan, pencernaannya sudah terganggu. "Ini menyebabkan makanan tidak bisa menerima asupan makanan yang diberikan kepadanya," jelas Burhanuddin lagi. Sementara itu Ketua Umum Kelompok Sosial Masyarakat Tunas Bangsa (KSM-TB) Pusat, Hj Endang Agustini saat berkunjung ke Pekanbaru belum lama ini menyebutkan gizi buruk dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia dan menurunkan tingkat kecerdasan anak. Karena itu, menurut dia, KSM sangat peduli terhadap penanganan anak kurang gizi dengan konsekwensi terhadap pendamping secara intensif. "KSM akan selalu bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam menangani masalah gizi buruk ini," tambahnya.(ad)
 

Berita Lainnya

Index