PASCA MELEDAKNYA REAKTOR NUKLIR FUKUSHIMA Muncul Gerakan Anti PLTN Indonesia

JAKARTA (RiauInfo) – Rentetan bencana yang menimpa Jepang (11/03), mulai dari gempa bumi, tsunami, dan meledaknya reaktor nuklir, menyisakan banyak duka mendalam pada masyarakat dunia. Selain ribuan orang dikabarkan tewas, puluhan ribu lainnya masih hilang, ratusan ribu masyarakat Jepang yang selamat harus kehilangan harta benda dan tempat tinggalnya, saat ini dunia dihantui oleh radiasi nuklir yang berasal dari dua reaktor yang meledak di Fukushima.
Bercermin pada bencana Chernobyl puluhan tahun lalu yang dampaknya sampai hari ini masih terasa berupa cacat pada makhluk hidup dan perubahan genetika dan saat ini krisis nuklir di PLTN Fukishima, di Jakarta mulai muncul penolakan terhadap rencana pemerintah Indonesia untuk membangun PLTN di Bumi Pertiwi. Gerakan Anti PLTN Indonesia, yang dimotori oleh aktivis Greenpeace hari ini (16/03) mengadakan diskusi/media briefing yang mengulas tuntas logika berpikir pemerintah yang dianggap salah dan sesat dalam membangun PLTN di Indonesia, bertempat di Bakoel Coffie, Jl. Cikini Raya No. 25, Jakarta Pusat Acara ini akan menghadirkan para pakar nuklir Indonesia Dr. Iwan Kurniawan, Doktor Fisika Nuklir Ekperimen, Lulusan Universitas Tsukuba Jepang dan Dr-Ing. Nengah Sudja, Mantan Sekretaris Komisi Persiapan Pembangunan PLTN, yang akan didampingi oleh aktivis lingkungan hidup Nur Hidayati, Country Representative Greenpeace Asia Tenggara-Indonesia dan Ali Akbar, Deputi Direktur Walhi Eksekutif Nasional. Saat ini Pemerintah Indonesia yang dimotori Batan, Bappeten, Kementerian Riset dan Teknologi sangat gencar mendorong dan mensosialisasikan pembangunan PLTN di Indonesia. Sementara lokasi Indonesia yang terletak di “ring of fire” dan “Pacific Rim” sangat rentan terhadap bencana seperti yang dialami jepang saat ini. (rls)

Berita Lainnya

Index