GARUT (RiauInfo) – Kehidupan ribuan petani kopi di perbukitan Garut, Jawa Barat, kini berubah drastis setelah sukses menembus pasar ekspor Eropa, Dubai, Mesir, Singapura, hingga Thailand. Perubahan signifikan ini didorong oleh program pemberdayaan “Desa Sejahtera Astra Cikajang” yang berhasil melambungkan pendapatan keluarga petani rata-rata dari Rp1,3 juta menjadi sekitar Rp3,7 juta per bulan, bahkan ada yang mencapai lebih dari Rp4,5 juta. Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi arabika Garut, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat melalui pembentukan koperasi.
Pagi hari di antara barisan pohon kopi Garut kini terasa berbeda. Langkah kaki para petani, yang dulunya dibayangi ketidakpastian harga dan pasar, kini dipenuhi optimisme baru. Program Desa Sejahtera Astra Cikajang telah menjadi katalisator utama transformasi ini, mengubah hasil panen yang hanya dinikmati pasar lokal menjadi komoditas global. Perubahan ini menunjukkan bahwa kopi Garut tidak hanya tumbuh lebih baik, tetapi juga memberi kehidupan yang lebih layak bagi keluarga petani.
Secara rinci, dampak ekonomi dari pendampingan ini sangat terasa. Peningkatan pendapatan keluarga petani dari rata-rata Rp1,3 juta per bulan menjadi sekitar Rp3,7 juta merupakan lompatan kesejahteraan yang nyata. Capaian ini menunjukkan keberhasilan kolaborasi antara perusahaan besar dan masyarakat desa dalam membangun potensi lokal yang berkelanjutan.
Selain peningkatan ekonomi, program ini juga fokus pada penguatan kelembagaan. Para petani kini memiliki koperasi mandiri. Keberadaan koperasi ini sangat penting untuk menjamin stabilitas harga, memperkuat posisi tawar petani, dan menjamin keberlanjutan ekosistem pertanian rakyat di masa depan.
Kopi Garut Mendunia: Jaminan Kualitas Berstandar Ekspor
Kopi arabika Garut hasil pendampingan Desa Sejahtera Astra Cikajang kini secara konsisten menembus pasar internasional. Berbagai negara di Eropa, serta Uni Emirat Arab (Dubai), Mesir, Singapura, dan pengiriman terbaru ke Thailand, menjadi bukti nyata pengakuan kualitas kopi dari perbukitan Jawa Barat ini. Ekspansi pasar ekspor ini secara langsung memperkuat posisi kopi Garut dalam rantai nilai perdagangan global.
Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menyatakan komitmen perusahaannya terhadap pemberdayaan desa. "Astra percaya bahwa kemandirian desa dapat tumbuh ketika masyarakat memiliki kapasitas, akses, dan kesempatan untuk berkembang," ujarnya. Djony menambahkan bahwa penguatan ekosistem kopi Garut adalah wujud nyata komitmen Astra untuk mendukung kesejahteraan desa dengan membangun potensi lokal yang dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.
Di balik kesuksesan masif ini, terdapat peran sentral dari penggerak lokal, Bernard Suryanto Langoday, Tokoh Penggerak Desa Sejahtera Astra Cikajang. Bernard adalah seorang coffee sociopreneur yang membangun ekosistem kopi dari hulu ke hilir. Ia adalah sosok kunci yang mendorong penerapan standar kualitas, teknik budidaya modern, serta pemahaman petani terhadap pengolahan dan pemasaran berbasis nilai tambah.
Melalui kepemimpinan Bernard, lebih dari 4.000 warga berhasil digerakkan. Hasilnya, produktivitas petani meningkat signifikan dan pasar kopi desa meluas. Pendampingan yang diberikan tidak hanya memperkuat pengetahuan teknis budidaya, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri petani dalam mengelola usaha mereka, menjadikan kopi desa sebagai kebanggaan baru. Kisah inspiratif lengkap perjalanan Bernard dapat disimak di kanal YouTube SATU Indonesia.
Program Desa Sejahtera Astra menjadi salah satu pilar utama komitmen perusahaan untuk terus menghadirkan dampak sosial berkelanjutan bagi masyarakat desa di berbagai wilayah Indonesia. Inisiatif ini merupakan investasi sosial jangka panjang yang berorientasi pada kemandirian masyarakat.
Semangat Astra dalam mendukung pemberdayaan ekonomi desa dan penguatan ekosistem pertanian berkelanjutan ini sejalan dengan cita-cita perusahaan untuk Sejahtera Bersama Bangsa serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia, khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
