KI Riau Apresiasi Program Layanan Eazy Passport

KI Riau Apresiasi Program Layanan Eazy Passport

PEKANBARU (Riauinfo) - Komisi Informasi (KI) Provinsi Riau mengapresiasi program Layanan Eazy Passport yang diluncurkan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pekanbaru.

Kenapa tidak? Dengan adanya layanan Eazy Passport ini masyarakat semakin dipermudah untuk membuat passport. Karena tidak perlu lagi antrean di Kantor Imigrasi.

"Kepala Imigrasi Pekanbaru bercerita kepada saya, bahwa pembuatan paspor jemput bola dilakukan misal jika ada orang yang sakit. Nah ini kan luar biasa. Dan kami melihat, perkembangan Imigrasi ini dibanding dengan dulu jauh signifikan pelayanan publiknya sekarang ini. Mumpung ini bisa bikin paspor kolektif, komisioner dan pegawai KI Provinsi Riau tidak perlu lagi antrean ke Kantor Imigrasi," sebut Ketua KI Provinsi Riau Zufra Irwan, SE, MM di sela-sela kegiatan pembuatan paspor kolektif di Kantor KI Provinsi Riau Jalan Gajahmada Pekanbaru, Kamis (29/12/2022).

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pekanbaru Syahrioma Delavino, SSos, MH melalui Analis Keimigrasian Ahli Muda Desy Lindawati, SS mengatakan, layanan Eazy Passport ini mulai dilakukan pada program covid-19 tahun 2020. Diluncurkannya layanan Eazy Passport ini untuk merangsang minat pemohon paspor yang merasa waspada, karena pada saat covid-19 itu dibatasi geraknya.

"Jadi kita berinisiatif untuk menjemput bola. Kita datangi pemohon paspornya lewat kelompok organisasi atau perkantoran. Dan untuk kelompok, 30 orang sudah bisa kita layani. Kalau untuk layani satu hari kita bisa layani maksimal 100 orang," sebut Desy.

Mengenai persyaratan, ulas Desy, yang harus dibawa oleh pemohon saat wawancara yakni e-KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran/ Ijazah/buku nikah serta persyaratan pendukung (disesuaikan dengan tujuan pembuatan/ penggantian paspor). Namun untuk anak-anak harus ada e-KTP Orangtua, Akta Kelahiran serta Surat Pernyataan Orangtua. Sedangkan untuk pergantian yang di atas tahun 2009 cukup e-KTP dan paspor saja.

"Sistem pembayaran tetap kita kasih billing dan pemohonnya bisa bayar langsung ke bank atau ke tempat pembayaran yang sudah disetujui seperti indomaret dan alfamart. Jumlah nominal yang disetor sebesar Rp350.000," sebut Desy.

Sejak diberlakukannya volume pembuatan paspor dengan layanan eazy ini, ungkap Desy, sampai akhir November 2022 kurang lebih 14.000.

"Saat covid-19, pembuatan paspor sangat rendah yakni sekira 4.000 sampai 5.000 setiap tahunnya. Dan setelah covid-19 baru ada peningkatan pembuatan paspor," beber Desy sembari mengatakan, lama pembuatan paspor melalui layanan eazy ini normal. Yakni sama dengan pembuatan permohonan paspor di kantor yakni pada hari keempat sudah bisa diambil paspornya.

"Nanti kolektif juga pengambilannya," sebut Desy.

Untuk pembuatan paspor melalui layan eazy ini, kata Desy, selain ke Komisi Informasi Provinsi Riau pihaknya juga sudah jemput bola ke BRI, PT BSP, BPN dan Kantor Pajak serta beberapa kantor lainnya.

"Kegiatan jemput bola ini sudah kita mulai sejak tahun 2020. Pada saat itu kita mulai dari perumahan, karena masih dalam masa pengenalan. Setelah itu baru kita informasikan ke perkantoran. Cuma perkantoran pada saat itu masih banyak yang tutup, masih ada pembatasan kegiatan pada masa itu, jadi 2021 dan 2022 inilah banyak perkantoran menggunakan layanan Eazy Passport," katanya sembari mengajak organisasi, komunitas atau perkantoran dan perumahan kalau ada yang berminat membuat paspor secara berkelompok silahkan datang ke Kantor Imigrasi dengan membawa surat permohonan dengan jumlah pemohonnya sekaligus berkas persyaratan.

"Nanti akan seleksi dan kita tentukan jadwal kedatangan," sebut Desy.

Inovasi Harga Mati

Pada kesempatan yang sama, drh. Chaidir yang juga ikut membuat paspor menuturkan, layanan Eazy Passport ini sebuah inovasi pelayanan. Kalau dulu pemohon harus datang ke Kantor Imigrasi, tapi sekarang sudah jemput bola ke masyarakat untuk memberi pelayanan.

"Menurut saya ini bagus. Karena ini bentuk terobosan Kantor Imigrasi dalam memberi pelayanan bagi masyarakat yang  ingin membuat paspor. Dan kebetulan KI yang memanfaatkan layansn Eazy Passport ini. Kemungkinan ke depan ada instansi lain yang memanfaatkan layanan ini untuk memberi kemudahan bagi karyawan atau pegawainya," ujar drh. Chaidir.

Soal keterbukaan informasi di Kantor Imigrasi, sebut drh. Chaidir, sekarang sudah mengikuti tren yang harus terbuka. Di mana informasi-informasi yang memang menjadi hak publik itu memang harus diekspos. Apalagi yang menyangkut prosedur serta mekanisme yang harus diketahui oleh masyarakat itu harus diekspos.

"Saya berharap layanan Kantor Imigrasi kedepan harus lebih baik dan lebih baik lagi serta terus berinovasi. Dan inovasi itu harga mati untuk meningkatkan pelayanan," harap drh. Chaidir. (rls)

Berita Lainnya

Index