Saatnya Indonesia Punya Destinasi Belanja Busana Muslim

JAKARTA (Riauinfo) - Beragamnya potensi kepariwisataan di Indonesia pada saat ini, dinilai desainer kondang Dian Pelangi masih belum lengkap jika tidak dilengkapi destinasi belanja busana muslim.

"Saya sudah melanglang buana hanya untuk memperkenalkan busana muslim Indonesia. Ternyata Indonesia belum memiliki destinasi wisata belanja busana muslim, padahal itu sangat diperlukan. Jadi kami para desainer busana muslim sangat berharap pada saatnya nanti pemerintah akan menetapkan destinasi wisata belanja busana muslim," ujar Dian Pelangi kepada wartawan di sela jumpa pers Indonesia International Halal Lifestyle Expo & Conference (IIHLEC) 2016 di Kementrian Perindustrian, Jakarta, Rabu lalu.

IIHLEC digagas Oleh Halal Lifestyle Center yang diketuai DR H Sapta Nirwandar (mantan Wamen Parekraf), akan menggelar pameran produk produk Halal Lifestyle pada 8 Oktober mendatang di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Acara itu akan menampilkan beragam produk halal lifestyle diantaranya kosmetik, fashion, media, kuliner dan lain lain.

"Saya sendiri akan memamerkan sejumlah busana muslim terbaru. Tentu saya  akan beri diskon untuk semua busana produk saya nanti," ujar desainer kelahiran Palembang 25 tahun silam itu.

Menurut Dian Pelangi, Jakarta atau Bandung pas jika ditetapkan menjadi destinasi wisata belanja busana Muslim. Selain karena kedua kota itu mudah dijangkau, masyarakat pengelola industri busana muslim cukup banyak tersebar di kota itu sehingga memudahkan peminat menjangkaunya.

"Kualitas busana muslim Indonesia saat ini berada di posisi terbaik. Itu sebabnya peminat busana muslim Indonesia tidak saja dari Malaysia, tetapi juga dari negara maju lainnya seperti Amerika Serikat dan Timur Tengah," ujar Dian. Kehadiran Destinasi wisata belanja busana muslim nantinya tidak saja memudahkan industri busana muslim menyalurkan produknya, tetapi juga membantu wisatawan nusantara dan mancanegara menentukan pilihan lokasi berbelanja produk busana muslim yang baik dan harga terjangkau.

IIHLEC diharapkan Sapta Nirwandar terus mendapat dukungan dari berbagai pihak, karena salah satu potensinya adalah menarik devisa.

Pada penyelenggaraan yang pertama bulan Oktober mendatang, IIHLEC didukung Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Majelis Ulama Indonesia, Masyarakat Ekonomi Syariah dan banyak lagi lainnya. (Tuti Kirana Dewi/Herman Ami)

Berita Lainnya

Index