​Kemanpar Dukung Pesta Adat Erau Kutai Kartanegara, Kaltim

JAKARTA (Riauinfo) -  Kemenpar dukung pelaksanaan pesta  adat Erau dan International Folk Arts Festival (EIFAF) yangi digelar  di Kota Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) mulai hari ini, Sabtu  20 Agusus hingga 28 Agustus  mendatang. Penyelenggaraan even tahunan  yang kali ini mengangkat tema  ‘Melalui EIFAF junjung budaya daerah dalam pergaulan budaya antar bangsa guna meningkatkan kunjungan wisatawan di Kutai Kartanegara’ dalam rangka melestarikan dan mengembangkan budaya daerah serta meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus  untuk mendukung  program Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dalam mewujudkan target tahun ini 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 260 juta wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air.  Asdep Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Putu Ngurah mengatakan, Kemenpar memberikan apresiasi dan dukungan terhadap penyelenggaraan even-even menarik di Tanah Air  yang dapat mendatangkan kunjungan wisatawan, di antaranya EIFAF yang sudah berjalan cukup lama  dan menjadi even unggulan masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar). “Even EIFAF menjadi magnet yang kuat dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kukar yang tahun lalu sebanyak  1.450.748 orang atau naik dua digit,” kata Putu Ngurah didampingi Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari dalam jumpa pers persiapan EIFAF di Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenpar, Jumat lalu. Putu Ngurah mengatakan, Kukar menjadi salah satu destinasi pariwisata  andalan untuk wilayah Kalimantan karena  tiga unsur pendukung utama yakni; aktraksi, aksesisibiltias, dan amenitas (3A)  terus ditingkatkan kualitasnya sehingga daya saingnya meningkat. “Atraksi  budaya (culture)  yang digelar dalam even EIFAF menjadi magnit yang kuat dalam menarik kunjungan wisman dan wisnus ke Kukar,” kata Putu Ngurah.  Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari mengatakan pesta adat Erau merupakan  even tahunan dan masuk dalam calender of event  pariwisata nasional  yang penyelenggaraannya dilaksanan setiap bulan Juli. Namun  pada tahun ini,  karena  bertepan dengan bulan Ramadhan dan  Idul Fitri 1437 H,  maka pelaksanaan EIFAF diundur pada 20-28  Agustus atau setelah perayaan HUT Kemerdekaan RI.  “Penyelenggaraan EIFAF  tahun mendatang, sebagaimana arahan dari Kesultanan Kutai  akan kembali digelar setiap bulan Juli,”  kata Rita Widyasari.  Rita Widyasari menjelaskan, pada awalnya  upacara Erau digelar 2 tahun sekali dan prosesi ini berlangsung sampai tahun 2004. Untuk sekian lama upacara Erau digelar setiap bulan September dalam rangka memperingati hari jadi Kota Tenggarong sehingga membuat masyarakat mengira Erau identik dengan hari Jadi Kota Tenggarong. “Dalam pakem Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, sesungguhnya Erau dapat dilaksanakan kapan saja bila Sultan berkehendak. Pada tahun 2008 Erau sempat digelar pada bulan Desember. Namun, dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan Upacara Erau telah menjadi agenda tetap daerah dan nasional serta menjadi magnit wisata Kukar  maka sejak 2009 hingga sekarang, Sultan berkenan untuk menyelenggarakan Upacara Adat Erau bertepatan dengan pelaksanaan waktu libur yakni pada bulan Juli sebagaimana disarankan oleh Kemenpar,” kata Rita Widyasari.  .  Prosesi upacara Erau bermula dari Kerajaan Kutai di “Jahitan Layar” atau Kutai Lama pada Abad 13 yakni pada perayaan Tijak Tanah Raja Kutai dan pengangkatan raja pertama Kerajaan Kutai  Aji Batara Agung Dewa Sakti. Selanjutnya upacara Erau dilaksanakn pada saat penobatan raja dan putra mahkota, pemberian gelar kepada mereka yang telah berjasa bagi kemajuan kerajaan, maupun pada peristiwa lainnya di lingkungan kerajaan.   Masuknya Islam, Kerajaan  Kutai berganti nama  menjadi Kesultanan Kutai. Pada  Abad 17 Kesultanan Kutai berhasil menaklukkan Kerajaan Martadipura (Kerajaan Hindu di Muara Kaman yang pada Abad 4 termasyhur dengan Maharaja Mulawarman) kemudian  nama Kesultanan Kutai berganti menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, sementara tradisi upacara Adat Erau terus dilanjutkan di lingkungan kesultanan.   Pemda Kukar berkerjasama dengan lembaga internasional Council International Of Foklore Festival (CIOFF)  menggelar even International Folk Arts Festival  yang tahun ini memasuki tahun ke-4 dan diikuti sebanyak 10 grup atau 218 peserta dari Asia (2 grup), Eropa (6 grup), Amerika (2 grup), dan kesenian rakyat Nusantara (17 grup). Para peserta festival pada kesempatan itu melakukan pentas seni budaya internasional serta pertunjukan jalanan (street performance), dan diakhiri dengan melakukan culture visit di antaranya mengunjungi Dayak Experience Center di Pulau Kumala.  Bupati Rita Widyasari mengatakan, Dayak Experience Center merupakan obyek wisata favorit Kukar dan banyak menarik minat wisatawan,”Pada liburan Lebaran kemarin obyek wisata ini dikunjungi  sebanyak 22.433  wisatawan atau meningkat sekitar 15%,” katanya seraya menjelaskan, obyek wisata Kukar lain yang banyak diminanti wisatawan adalah Planetarium Jagad Raya, Waduk PanjiSukarame, Museum Kayu Tuah Himba, dan Pantai Tanjung Harapan Samboja.  Upacara adat Erau akan berlangsung di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, sedangkan  kegiatan di luar keraton  antara lain pesta rakyat yang tersebar di berbagai ruang publik dalam bentuk pertunjukkan seni budaya dan upacara tradisi masyarakat;  lomba permainan tradisional; pertandingan olah raga tradisional;  lomba pacu perahu motor tradisional; Erau expo dan bazaar; dan  festival kuliner  dan tradisi beseprah atau makan bersama duduk bersila yang dilaksanakan di jalan utama sepanjang 1 km bersama masyarakat. (Herman Ami)

Berita Lainnya

Index