Jumpa pers itu juga dihadiri produser Rudi Habibie, Manoj Punjabi. Kepada wartawan Manoj juga mengungkapkan kekecewaannya yang amat mendalam kepada pembajak.
"Saya kira ini semua disebabkan lemahnya pengawasan di bioskop sehingga orang begitu mudah membajak film melalui HP. Jika pengawasan di bioskop ketat, mustahil ada pembajakan," ujar Manoj.
Ia menambahkan dampak dari pembajakan tersebut bukan saja produser terancam rugi, tetapi yang jauh lebih penting film Rudi Habibie dibuat mahal karena gagasan pembuatannya, dan dukungan yang besar dari mantan Presiden Pak BJ Habibie sendiri. "Saya jadi malu, belum apa apa sudah dibajak. Masa masyarakat mau beli film hasil bajakan yang kualitasnya buruk. Padahal dengan menonton langsung di bioskop akan mendapatkan kualitas film dan suara yang bagus. Jadi saya menyarankan masyarakat jangan beli film Rudi Habibie hasil bajakan karena kualitasnya sangat buruk," jelas Manoj Punjabi.
Beberapa praktisi perfilman memprediksi film Rudi Habibie yang sudah tayang sejak pekan lalu di bioskop akan menjadi salah satu film laris karena mengisahkan ketokohan BJ Habibie yang cerdas. Film Rudi Habibie juga menjadi salah satu dari 5 film nasional yang bertarung meraih simpati penonron di masa libur lebaran. Karena menampilkan sosok keteladanan seorang pemimpin, para pengamat film juga yakin jika film Rudi Habibie akan menjadi film yang disukai masyarakat luasn dan mampu meraup penonton hingga mencapai lebih dari 2 juta orang.
Sekarang saja jumlah penonton yang secara resmi sudah menyaksikan di bioskop, menuru pengamat film Yan Wijaya, sudah mencapai 450 ribu orang. "Artinya, peluang mencapai angka jutaan penonton sangat besar diraih Rudi Habibie." Ujar Yan Wijaya lagi. (Herman Ami)
.jpg)
