PEKANBARU (RiauInfo) - Amukan gajah yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan telah jadi masalah besar bagi masyarakat. Sebab sampai saat ini kawanan hewan liar raksasa itu masih terlihat berkeliaran di kawasan pemukiman mereka.
Untuk itu para pemangku adat setempat berharap pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau turun tangan dalam menangani masalah gajah itu. "Setidaknya mereka menangkap gajah-gajah yang berkeliaran di lingkungan masyarakat itu," ujar Nazaruddin, salah seorang pemangku adat Desa Segati.
Dikatakannya, jika kawanan gajah tersebut tidak segera ditangkap, dikhawatirkan kerugian masyarakat akibat pengrusakan yang dilakukannya akan semakin besar. Selain itu masyarakat juga akan semakin terancam keselamatan jiwanya.
"Makanya kepada bapak-bapak di BKSDA Riau segera turun tangan mengatasi masalah gajah yang kami alami selama ini. Tolonglah gajah-gajah itu ditangkap, sebab kami disini semakin susah dibuatnya," ungkapnya lagi.
Menurut pemangku adat ini, jika pihak BKSDA tidak segera turun tangan, maka jangan disalahkan kalau warga nanti mengambil tindakan sendiri dalam menghadapinya. "Bisa saja masyarakat mengambil tindakan tegas, jika sudah sangat dirugikan oleh gajah-gajah itu," ujarnya.
Akibat ulah kawanan gajah liar itu, sekitar 100 hektar sawit masyarakat rusak berat, begitu pula halnya dengan 70 hektar kebun sawit masyarakat, dan tamanan palawija lainnya. Selain itu belasan rusak juga telah rusak akibat gajah itu.(Ad)
Langgam Masih Jadi Sasaran Amukan Gajah
Kiki
Ahad, 22 April 2007 - 08:57:50 WIB
PEKANBARU (RiauInfo) - Amukan gajah yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan telah jadi masalah besar bagi masyarakat. Sebab sampai saat ini kawanan hewan liar raksasa itu masih terlihat berkeliaran di kawasan pemukiman mereka.
Untuk itu para pemangku adat setempat berharap pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau turun tangan dalam menangani masalah gajah itu. "Setidaknya mereka menangkap gajah-gajah yang berkeliaran di lingkungan masyarakat itu," ujar Nazaruddin, salah seorang pemangku adat Desa Segati.
Dikatakannya, jika kawanan gajah tersebut tidak segera ditangkap, dikhawatirkan kerugian masyarakat akibat pengrusakan yang dilakukannya akan semakin besar. Selain itu masyarakat juga akan semakin terancam keselamatan jiwanya.
"Makanya kepada bapak-bapak di BKSDA Riau segera turun tangan mengatasi masalah gajah yang kami alami selama ini. Tolonglah gajah-gajah itu ditangkap, sebab kami disini semakin susah dibuatnya," ungkapnya lagi.
Menurut pemangku adat ini, jika pihak BKSDA tidak segera turun tangan, maka jangan disalahkan kalau warga nanti mengambil tindakan sendiri dalam menghadapinya. "Bisa saja masyarakat mengambil tindakan tegas, jika sudah sangat dirugikan oleh gajah-gajah itu," ujarnya.
Akibat ulah kawanan gajah liar itu, sekitar 100 hektar sawit masyarakat rusak berat, begitu pula halnya dengan 70 hektar kebun sawit masyarakat, dan tamanan palawija lainnya. Selain itu belasan rusak juga telah rusak akibat gajah itu.(Ad)
Pilihan Redaksi
IndexSMSI Riau Siap Persembahkan Penghargaan Bergengsi untuk Dunia Pers dan Mitra Pembangunan
PWI Pusat Dorong Negara Aktif Lindungi Wartawan, Usulkan Pembentukan Protokol Nasional
Hidup di Era Algoritma: Ketika Kita Disetir Tanpa Sadar
Perencanaan Keuangan untuk Generasi Z di Era Cashless
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Lingkungan
Hari ini Langit Cerah, Potensi Hujan Ringan, dan Suasana Kota yang Dinamis
Kamis, 26 Juni 2025 - 13:49:45 Wib Lingkungan
Raih CSR Award Bengkalis, PHR Dinilai Sukses Jaga Ekosistem dan Antisipasi Konflik Gajah-Manusia
Kamis, 09 November 2023 - 16:53:57 Wib Lingkungan
Jumat, PWI Riau-KLHK Gelar "Ngobrol Pintar" Bahas Masalah Perhutanan Sosial
Kamis, 26 Oktober 2023 - 07:46:26 Wib Lingkungan
Dialog dengan Ibu Negara Iriana Jokowi, Bank Sampah Binaan PHR: Gerakan Kami Didukung Penuh!
Senin, 26 Juni 2023 - 12:20:38 Wib Lingkungan
