GUBERNUR Riau HM Rusli Zainal belum lama ini di Pekanbaru mengatakan, tingginya angka penduduk miskin di Riau juga disebabkan oleh krisis ekonomi dan banyaknya angka migrasi ke Riau. Kedua faktor ini juga menyebabkan angka kemiskinan di Riau jadi bertambah setiap tahunnya.
Bila dilihat dari data tahun 2004, terlihat angka kemiskinan paling tinggi terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir sebesar 31,95 persen, kemudian diikuti Indragiri Hulu sebesar 31,44 persen, dan Kabupaten Kuantan Sengigi sebesar 27,45 persen.
Sedangkan angka kemiskinan terkecil terdapat di Pekanbaru dengan jumlah hanya 10,91 persen, dan kemudian diikuti Dumai sebesar 17,85 persen, lalu kemudian Pelalawan sebesar 18,39 persen. Dari sini dapat dilihat kantong-kantong kemiskinan itu umumnya berada di daeah pedesaan.
Meski berbagai upaya kebijakan telah dilakukan untuk pengentasan kemiskinan di Riau, seperti melalui program IDT, JPS, PPK, P3DT, p2d, subsidi BM, Raskin dan sebagainya, namun upaya itu belum terlihat memberikan perubahan terhadap pengurangan kemiskinan.
Menurut beberapa Pengamat Ekonomi di Riau hal ini disebabkan oleh pendekatan pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan sangat diwarnai oleh pendekatan sektor yang memprioritaskan produksi. Akibatnya dalam implementasi tidak terlihat daerah dan kelompok yang menjadi sasaran.
Rusdi Ilyas, salah seorang Pengamat Ekonomi dari Universitas Riau mengatakan, Pemprov Riau seharusnya lebih serius lagi dalam memprogram program guna mengentaskan kemiskinan ini. "Program tersebut jangan dijalankan setengah-setengah, tapi harus tuntas," jelasnya.
Selain membuat program peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemprov Riau juga harus memperhatikan pendidikan di daerah ini. Sebab kemiskinan tersebut
selalu terkait dengan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. "Jadi bidang pendidikan juga harus menjadi prioritas untuk diperhatikan," tambah dia lagi.(Ad)Inhil Paling Tinggi Angka Kemiskinannya (Bag. 2)
Kiki
Jumat, 08 Juni 2007 - 04:37:25 WIB
GUBERNUR Riau HM Rusli Zainal belum lama ini di Pekanbaru mengatakan, tingginya angka penduduk miskin di Riau juga disebabkan oleh krisis ekonomi dan banyaknya angka migrasi ke Riau. Kedua faktor ini juga menyebabkan angka kemiskinan di Riau jadi bertambah setiap tahunnya.
Bila dilihat dari data tahun 2004, terlihat angka kemiskinan paling tinggi terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir sebesar 31,95 persen, kemudian diikuti Indragiri Hulu sebesar 31,44 persen, dan Kabupaten Kuantan Sengigi sebesar 27,45 persen.
Sedangkan angka kemiskinan terkecil terdapat di Pekanbaru dengan jumlah hanya 10,91 persen, dan kemudian diikuti Dumai sebesar 17,85 persen, lalu kemudian Pelalawan sebesar 18,39 persen. Dari sini dapat dilihat kantong-kantong kemiskinan itu umumnya berada di daeah pedesaan.
Meski berbagai upaya kebijakan telah dilakukan untuk pengentasan kemiskinan di Riau, seperti melalui program IDT, JPS, PPK, P3DT, p2d, subsidi BM, Raskin dan sebagainya, namun upaya itu belum terlihat memberikan perubahan terhadap pengurangan kemiskinan.
Menurut beberapa Pengamat Ekonomi di Riau hal ini disebabkan oleh pendekatan pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan sangat diwarnai oleh pendekatan sektor yang memprioritaskan produksi. Akibatnya dalam implementasi tidak terlihat daerah dan kelompok yang menjadi sasaran.
Rusdi Ilyas, salah seorang Pengamat Ekonomi dari Universitas Riau mengatakan, Pemprov Riau seharusnya lebih serius lagi dalam memprogram program guna mengentaskan kemiskinan ini. "Program tersebut jangan dijalankan setengah-setengah, tapi harus tuntas," jelasnya.
Selain membuat program peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemprov Riau juga harus memperhatikan pendidikan di daerah ini. Sebab kemiskinan tersebut
selalu terkait dengan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. "Jadi bidang pendidikan juga harus menjadi prioritas untuk diperhatikan," tambah dia lagi.(Ad)Pilihan Redaksi
IndexAnugerah Media Siber Indonesia SMSI Riau Sukses Digelar di Pekanbaru
Kesadaran Kebangsaan dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Pilar Persatuan Bangsa
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Ekonomi & Bisnis
Indosat Catat Pendapatan Rp14 Triliun di Kuartal III 2025, Dorong Pertumbuhan Digital Lewat Inovasi Berbasis AI
Kamis, 30 Oktober 2025 - 23:38:54 Wib Ekonomi & Bisnis
Kominfo dan Indosat Gelar Pelatihan AI untuk Ratusan ASN Muda, Percepat Reformasi Pelayanan Publik Digital
Ahad, 05 Oktober 2025 - 10:29:11 Wib Ekonomi & Bisnis
IOH Dukung Kontingen Mahasiswa Riau di POMNAS 2025, Kuatkan Semangat Juang Lewat Seragam dan Fasilitas Olahraga
Rabu, 24 September 2025 - 14:41:04 Wib Ekonomi & Bisnis
Tri Indosat Ooredoo Hutchison Gelar Kebut Hadiah BombasTri 2025: Ribuan Hadiah dan Kesempatan Ganda untuk Pelanggan Setia Riau
Kamis, 18 September 2025 - 14:34:40 Wib Ekonomi & Bisnis
