Meski tidak terlalu terdeteksi secara pasti, namun sejumlah warga yang sempat ditemui RiauInfo mengaku sengaja mencari dan membeli minyak tanah untuk persiapan mengahadai program konversi minyak tanah ke gas. Dengan anggapan bahwa program konversi ini akan membuat langka minyak tanah, sejumlah warga terdorong untuk memperbanyak stok minyak tanah di rumah mereka.
Sementara itu, Dinas Perindusterian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau menegaskan, program konversi minyak tanah merupakan program yang dijalankan pemerintah secara bertahap. Hal ini terlihat dari penyaluran gas tiga kilogram tersebut berdasarkan kriteria warga dan hanya diawali dengan 5 daerah di Riau. Sehingga Disperindag menyatakan spekulasi tersebut merupakan hal yang tidak punya alasan.
Seperti yang dilansir RiauInfo sebelumnya, pendataan warga yang layak menerima kompor gas untuk program konversi minyak tanah ke gas masih berlangsung di Riau. Pekerjaan pendataan yang dilakukan oleh konsultan PT. Nusa Konsultan yang telah ditunjuk oleh Dirjen Minyak dan Gas (Migas) ini dijadwalkan rampung dalam satu bulan. Sementara, Pertamina menyediakan 221 ton gas untuk memulai konversi pada September mendatang.
Kepala Dinas Perindusterian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau, Herlian Saleh melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri (PDN), Hamsani Rahman mengatakan, pendataan penduduk yang layak menerima kompor gas dimulai di lima kabupaten/kota sejak 29 Juli 2009 silam.
"Tahap awal ini konsultan hanya melakukan pendataan di lima daerah Riau. Diantaranya adalah Kota Pekanbaru, Kampar, Siak, Bengkalis dan Kota Dumai. Untuk tahap awal realisasi konversi ini, Pertamina sudah menyatakan siap dengan 221 ton elpiji dengan standar tabung 3 kg,"terang Hamsani.
Menurut Hamsani, pemerintah masih menetapkan syarat warga yang layak menerima kompor gas konversi tersebut. Dimana warga yang berhak menerima diantaranya hanya berpenghasilan dibawah satu juta dan tercatat sebagai pengguna minyak tanah aktif selama ini.
"Sebenarnya, setiap yang menggunakan minyak tanah bisa dikategorikan sebagai penerima kompor gas konversi ini. Namun, setelah konsultan mengumpulkan data, pemerintah dari Dirjen Migas kembali melakukan data ulang terhadap hasil pendataan dari konsultan ini nantinya,"ungkap Hamsani.(Surya)
Warga Berspekulasi Terhadap Minyak Tanah
Kiki
Jumat, 25 Agustus 2006 - 14:44:15 WIB
Pilihan Redaksi
IndexBhinneka Tunggal Ika: Menyatukan yang Tak Sama, Merawat yang Berbeda
Generasi Cuan Instan: Ketika Sukses Tak Lagi Butuh Proses
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Ekonomi & Bisnis
Kominfo dan Indosat Gelar Pelatihan AI untuk Ratusan ASN Muda, Percepat Reformasi Pelayanan Publik Digital
Ahad, 05 Oktober 2025 - 10:29:11 Wib Ekonomi & Bisnis
IOH Dukung Kontingen Mahasiswa Riau di POMNAS 2025, Kuatkan Semangat Juang Lewat Seragam dan Fasilitas Olahraga
Rabu, 24 September 2025 - 14:41:04 Wib Ekonomi & Bisnis
Tri Indosat Ooredoo Hutchison Gelar Kebut Hadiah BombasTri 2025: Ribuan Hadiah dan Kesempatan Ganda untuk Pelanggan Setia Riau
Kamis, 18 September 2025 - 14:34:40 Wib Ekonomi & Bisnis
Rayakan Harpelnas 2025: Indosat Riau Beri Hadiah Spesial dan Diskon Fantastis, Wujud Apresiasi 'Ketulusan Tanpa Akhir'
Kamis, 04 September 2025 - 23:00:50 Wib Ekonomi & Bisnis