Puluhan aktifis KSLH memulai aksi mereka dengan mendatangi kantor DPRD Riau untuk meminta tanda tangan dukungan dari ketua DPRD Riau dan anggota DPRD Riau lainnya. Namun usaha ini tidak menemukan anggota dewan yang dimaksud.
Aksi mereka berlanjut ke bundaran kantor Walikota Pekanbaru. Di tempat ini mereka menebarkan brosur dan mempersilakan kalangan umum untuk membubuhkan tanda tangan ke atas kain kanvas putih sepnajang 50 meter. Menurut aktifis KSLH, aksi ini juga mereka lakukan di sejumlah sekolah di Kota Pekanbaru. Sehingga kain kanvas sepanjang 50 meter untuk tanda tangan juga diusung ke beberapa sekolah. Selain menggalang tanda tangan, KSLH juga mengadakan poling SMS bagi pembela lingkungan hidup.
Dalam selebarannya, KSLH menilai perusakan hutan terus berlanjut di Riau akibat beberapa faktor, seperti pembalakan liar, perburuan, perdagangan dan pemilikan ilegal satwa yang dilindungi, perubahan habitat alami satwa dan terakhir adalah penegakkan hukum belum intensif dilakukan dalam menangani kejahatan lingkungan tersebut.
Selain ke kantor DPRD Riau dan Kantor Walikota Pekanbaru, KSLH juga menggelar aksi mereka ke kantor gubernur Riau. Mereka meminta pihak Perintah Riau juga menanggapi aksi mereka ini dengan komitmen penegakan hukum tentang kejahatan lingkungan.
Selanjutnya puluhan aktifis berkonsentrasi di jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru dan melanjutkan aksi mereka dengan menyebar selebarab dan menggalang tanda tangan dari kalangan umum yang melewati jalan Cut Nyak Dien tersebut.(Surya)