PEKANBARU (RiauInfo) - Bagi masyarakat Kota Bengkalis dan sekitarnya, acara menyambut pergantian tahun dari tahun 2008 ke tahun 2009 yang digelar di lapangan Tugu Bengkalis, Rabu malam (31/12), memiliki keistimewaan tersendiri. Betapa tidak, selain lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, acara tersebut juga dihadiri sejumlah warga Negara Kanada. Momen yang mungkin tidak akan pernah terulang lagi.
Kehadiran para bule yang tengah mengikuti program pertukaran pemuda Indonesia-Kanada (PPIK) itu, bukan saja menarik perhatian warga. Tetapi, mereka juga mampu memberikan hiburan yang membuat sekitar 10.000 warga yang memadati lapangan Tugu berdecak kagum.
Pasalnya, selain fasih membawakan lagu dari berbagai daerah di Indonesia, bersama peserta PPIK asal Indonesia, mereka juga mahir dalam mempertunjukan salah satu tarian dari provinsi Serambi Mekkah. Nyaris tanpa kesalahan, tarian dari Nanggroe Aceh Darussalam yang ditarikan sekitar 10 orang peserta PPIK itu, membuat suasana yang memang meriah itu, semakin bertambah meriah. Salah satu lagu daerah yang mereka nyanyikan malam itu, adalah lagu Lancang Kuning dari Provinsi Riau.
Tak hanya itu, para bule yang sudah hampir satu bulan ditempatkan di Desa Selatbaru (Kecamatan Bantan) dan Meskom (Kecamatan Bengkalis) itu, ternyata juga sudah pandai dan sedikitpun tidak merasa canggung untuk bergoyang dangdut.
Karena itu, ketika sejumlah biduanita secara bergantian membawakan lagu-lagu dangdut, mereka pun langsung berdiri menuju panggung bagian depan untuk ikut berjoget dangdut bersama Bupati Bengkalis H Syamsurizal, Sekretaris Daerah H Sulaiman Zakaria dan pejabat di lingkup Pemkab Bengkalis lainnya yang malam itu umumnya mengenakan kemeja batik lengan panjang.(ad)
.jpg)
