WALIKOTA HARUS CEPAT BERTINDAK Dipaksa Gunakan Argo, Taksi Pekanbaru Gunakan Argo Kuda

PEKANBARU (RiauInfo) - Upaya walikota Pekanbaru, Herman Abdullah agar taksi yang beroperasi di kota ini bisa memberikan pelayanan yang proposional kepada penumpangnya, nampaknya masih sangat jauh. Sebab para penumpang taksi tetap mengeluarkan biaya besar jika menumpang taksi di kota ini.
Hal ini disebabkan, setelah walikota berhasil memaksa semua taksi di kota ini menggunakan argo, ternyata banyak sopir taksi menggunakan argo kuda. Maksud argo kuda ini adalah, gerakan argo tersebut dipercepat, sehingga tidak sesuai dengan tarif yang sebenarnya. Seperti yang dialami Ryan seorang pegawai Kantor Gubernur Riau. Dia menumpang taksi warga kuning dari pertigaan lampu merah Jalan Riau-Yos Sudarso menuju Kantor Gubernur. Saat taksinya sampai di depan Rumah Walikota, argo di taksi itu telah menunjukan angka Rp15.000. Kemudian taksi terus bergerak di Jalan Ahmad Yani menuju kantor Gubernur. "Saya melihat perputaran angka rupiah di argo begitu cepat, sehingga ketika saya turun di belakangan kantor Gubernur angka di argo sudah Rp45.600," ungkapnya. Ryan mengaku benar-benar terkejut dengan biaya taksi yang harus dibayarnya. Padahal di daftar tarif disebutkan buka pintu Rp6.000 dan untuk setiap kelometernya hanya Rp3.500. "Sepengetahuan saya dari jalan Riau ke kantor gubernur jaraknya paling 4 kilometer," ujarnya. Pemerintah kota, menurut Ryan seharusnya tidak hanya mempermasalahkan apakah taksi itu menggunakan argo atau tidak. Tapi juga harus mencek apakah argo yang digunakan itu sudah benar atau tidak. "Saya sendiri sangat yakin argo taksi yang saua gunakan itu argo kuda," tambahnya. Pasalnya, menurut dia, beberapa hari lalu Ryan pernah naik taksi dari depan Rumah Sakit Arifin Achmad ke lampu merah Jalan Riau itu. Tarifnya malah cuma Rp 22 ribu. "Padahal jarak tersebut sama dengan jarak jalan Riau ke Kantor Gubernur itu," ungkapnya lagi.(ad)

Berita Lainnya

Index