Tanpa Disetujui Pemerintah, Pengembang Tetap Akan Naikkan Harga RSH

PEKANBARU (RiauInfo) - Naiknya harga bahan bangunan akhir-akhir ini membuat para pengembang di Riau makin kesulitan menjalankan usaha bisnis perumahannya. Mereka sudah punya rencana akan menaikkan harga perumahan sehat sederhana (RSH), namun pemerintah menolak rencana tersebut.

Menanggapi hal itu Pengamat Ekonomi dari Unri, Detri Karya kepada wartawan Rabu (16/1) di Pekanbaru mengaku hal ini memang jadi buah simalakama. Kalau pemerintah mengizinkan rencana kenaikan harga RSH itu, sudah pasti masyarakat kecil yang belum punya rumah akan semakin sulit untuk mendapatkan rumah. Tapi kalau pemerintah menolak rencana tersebut, para pengembangan akan semakin sulit meneruskan usahanya mengingat semakin tingginya bahan-bahan bangunan. "Ini tentunya akan berdampak akan semakin larinya investor di bidang perumahan di negeri ini, sehingga dampaknya masyarakat juga yang dirugikan," jelasnya. Menurut dia, meskipun pemerintah menolak rencana kenaikan harga RSH, para pengembang mau tak mau pasti akanj tetap menaikkan harga RSH yang sedang dibangunnya. Pengembang tentunya tidak akan mau dirugikan dengan adanya kenaikan harga bahan bangunan yang terus menerus akhir-akhir ini. Bahkan kata dia lagi, yang lebih runyam lagi kondisi ini dimanfaatkan oleh pengembang nakal dengan menurunkan kualitas RSH yang sedang dibangunnya. Misalnya dengan mengurangi kadar semen dalam membangun rumah, sebagai dampak melambungnya harga rumah. "Ini tentunya akan merugikan para konsumen rumah itu sendiri," ujarnya. Disebutkannya, untuk mengatasi masalah ini harus ada kebijakan dari pemerintah membantu meringankan biaya-biaya yang harus ditanggung para pengembang. Misalnya dengan membebaskan berbagai izin, misalnya izin mendirikan bangunan. Selama ini pemerintah pusat sudah membebaskan IMB untuk RSH, tapi di daerah masih tetap dipungut.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index