T.Dahril: Diplomat Indonesia Banyak yang Tua

PEKANBARU (RiauInfo) - Dalam catatan Internasional, Indonesia dinilai sebagai negara Demokrasi terbesar ke tiga setelah India dan Amerika. Indonesia juga sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dan sebagai negara berpenduduk terbanyak ke empat di dunia.

Hal ini menjadi potensi konflik yang kompleks bagi dunia. Oleh karenanya, hubungan diplomasi antar negara mesti diemban oleh diplomat unggul dan terpercaya oleh negara dunia. Muladi selaku Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) menerangkan hal tersebut, Selasa (7/8) di Gedung Daerah, Pekanbaru. Kata Muladi, Posisi Indonesia tersebut memilik potensi komplek bagi dunia ditengah era global saat ini. Kebutuhan Indonesia akan diplomat unggul mesti melihat negara lain yang telah punya diplomat tersebut. Seperti negara Korea, Jepang dan Asia lainnya memilki diplomat muda, aktif, agresif, namun dihargai oleh dunia. "Diplomat muda milik negara punya kemampuan diplomasi handal dan dapat disegani serta punya pengaruh besar terhadap keputusan dan ketegasan bagi negara mereka," terang Muladi. Dari kenyataan tersebut, seorang peserta dalam Dialog Lemhanas di Gedung Daerah Riau itu, Tengku Dahril, kepala Dinas Kelautan Perikanan Riau mengemukakan ironi diplomat Indonesia. Menurut Dahril, selama ini Indonesia meletakkan jabatan diplomat pada pejabat yang telah tua dan tidak berpotensi lagi di pemerintahan. Seperti Bekas Menteri, pejabat dan lainnya. "Pemerintah selama ini cenderung memilih Duta Besarnya dari bekas pejabat, bekas menteri. Ini sangat ironi sekali. Dan saya berharap akan ada reformasi dari hal tersebut," terang Tengku Dahril. Muladi selaku narasumber menyambut baik hal yang diketengahkan T.Dahril. Dan akan menjadi catatan tersendiri oleh pemerintah Indonesia untuk mengangkat diplomat ke depannya.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index