SUNGAI SIAK DANGKAL Navis: Butuh Dana Sharing untuk Pengerukan

PEKANBARU (RiauInfo) - Kedangkalan Sungai Siak menjadi factor penyebab seringnya terjadi banjir di kota Pekanbaru, khususnya daerah yang lokasinya dekat dari sungai Siak. Akibat kedangkalan tersebut, volume banjir yang terjai setiap tahunnya semakin meningkat, bahkan untuk tahun 2008 bajir disekitar sungai Siak sudah terjadi 5 kali. 

Untuk itu menurut anggota komisi IV Bidang Pembangunan Fisik dan Lingkungan Hidup DPRD Pekanbaru, M Navis, Senin (24/11) di Balai Payung Sekaki menilai, perlu adanya upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. “Salah satunya barangkali adalah dengan melakukan pengerukan terhadap Sungai Siak yang kian hari kian dangkal akibat dari pengikisan sungai, sampah dan limbah yang dibuang ke Sungai Siak tersebut,” jelasnya. Namun untuk pengerukan Sungai Siak bukalah permasalahan yang muda. Karena akan menggunakan tenaga, waktu dan anggaran yang cukup besar. Jika hanya mengandalkan anggaran dari APBD Kota Pekanbaru maka pengerukan sungai Siak merupakan hal yang mustahil dilakukan. “Seperti yang saya katakana sebelumnya, dalam hal ini tentunya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dengan pemerintah Provinsi Riau hendaknya bekerjasama untuk mengatasi kondisi ini dengan segera melakukan pengerukan terhadap sungai siak ini,” ungkap Navis. Menurutnya, kedangkalan sungai siak tersebut nyata terlihat. Khususnya saat intensitas hujan sedang atau tinggi didaerah hulu, maka di daerah hilir air sangat cepat menguap. Selain itu, banyakanya endapan lumpur di pipa-pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak Pekanbaru. ”Kedangkalan Sungai Siak ini, menyebabkan sungai ini tidak lagi dapat menampung luapan air saat musim hujan datang, sehingga mau tidak mau air akan menggenang dimana-mana,” tegasnya. Ia menambahkan, jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut, maka intensitas terjadinya banjir di kota Pekanbaru akan meningkat. Sesuai data yang ada, intensitas banjir dari tahun ketahun meningkat drastis. Misalnya saja pada tahun 1970-an, banjir di kota Pekanbaru hanya terjadi satu kali dalam 5 tahun. Tahun 1980-1985 an banjir terjadi satu kali setahun, dan pada beberapa tahun belakangan hingga tahun 2008 intensitas banjir cukup tinggi, yaitu rata-rata banjir terjadi 4 atau 5 kali dalam kurun waktu setahun. ”Bahkan bisa lebih jika ini terus berlanjut dengan tidak ada solusi,” tambahnya. (muchtiar)

Berita Lainnya

Index