Stikes Maharatu Wisuda 70 Lulusan

PEKANBARU (RiauInfo) - Kadiskes Riau diwakili oleh Elia Tarigan, berpesan pada lulusan STIKES Maharatu bahwa mereka juga punya tanggung jawab untuk mencegah kematian ibu dan balita yang masih banyak terjadi di Riau.
Hal itu disampaikannya saat mewisuda 70 lulusan STIKES Maharatu Pekanbaru, terdiri dari 20 sarjana keperawatan dan 20 ahli madya kebidanan, Kamis (7/10), di Hotel Ibis, Pekanbaru. "Setelah lulus ini dan pulang kampung, jangan kawin dulu, tapi mengabdilah pada masyarakat. Berikan informasi akurat pada masyarakat untuk mencegah kematian ibu dan balita," pesannya. Dikatakannya, saat ini, 8 juta balita dan 350 ribu ibu, mati setiap tahunnya di dunia karena ketidakmengertian mereka tentang kesehatan. Hal ini juga berlaku di Riau dan hingga saat ini masih ada beberapa daerah yang berstatus rawan kematian ibu dan balita. Ini bukan tanggung jawab pemerintah semata, melainkan juga para perawat, bidan dan praktisi kesehatan lainnya. Sementara itu, Ketua Yayasan Maharatu dr Elmi Ridar Spa, menerangkan, sekolah tinggi itu telah meluluskan 44 sarjana keperawatan dan 53 ahli madya kebidanan. Selain itu, melihat semakin pesatnya jumlah mahasiswa ke sekolah tinggi itu, pekan depan akan dibuka Kampus II STIKES Maharatu di Jalan Soekarno-Hatta. Tampil sebagai pemuncak untuk wisuda kali ini, Rini Tiarah yang lulus dengan pujian dari Program Studi Keperawatan. Sedangkan dari Program Studi Kebidanan, Alvionita Agustina juga lulus dengan pujian (cumlaude). Yandri dari Kopertis X, berpesan agar perguruan tinggi swasta meningkatkan kualitas lulusannya, agar dapat masuk dalam persaingan global. Bangun manajemen dengan baik. "Bukti sekolah berkualitas dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas lulusannya. Saya juga menyarankan pada yayasan untuk menyekolahkan para dosennya hingga minimal lulusan S2 dan S3 sehingga mutu para mahasiswanya juga dapat ditingkatkan." ujarnya.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index