SKK Migas dan KKKS Taja Webinar Bersama Lima Organisasi Wartawan

PEKANBARU (Riauinfo) - Sebanyak 159 wartawan dari media cetak, online dan elektronik mengikuti webinar yang ditaja Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK migas) Sumbagut dan KKKS Wilayah Riau bersama 5 organisasi wartawan di Provinsi Riau, Selasa (14/07/2020) mulai pukul 09.00 WIB.

Kegiatan webinar yang menggunakan aplikasi zoom meeting ini dibuka secara resmi oleh Pjs Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Haryanto Syafri.

Pada webinar yang mengusung tema Jurnalisme di Era Digital sebagai Transformasi dan Tantangan Terkini, panitia menghadirkan tiga narasumber, masing-masing Kepala Divisi Operasi Produksi SKK Migas Ngatijan, Manager IODSC PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) Johar Pribawana dan Chief Digital Officer KG Media Dahlan Dahi. Dan yang didulat sebagai moderator yakni Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang.

Pada webinar sesi pertama, Kepala Divisi Operasi Produksi SKK Migas Ngatijan diberi kesempatan untuk memaparkan materi seputar Industri Hulu Migas yakni Penggunaan dan Pemanfaatan Data Digital dalam Operasional Hulu Migas di Indonesia. Sedangkan pada sesi kedua, Manager IODSC PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) Johar Pribawana mengupas soal Pelaksanaan Digitalisasi Minyak dan Gas di Operasi PT CPI.

Sedangkan Chief  Digital Officer KG Media Dahlan Dahi sebagai narasumber ketiga memaparkan materi terkait Jurnalisme  di Era Digital Sebagai  Transformasi dan Tantangan Terkini.

Sebelum webinar dimulai, Ketua Panitia Pelaksana Abdul Gafur melaporkan jumlah peserta yang sudah bergabung ke dalam zoom meeting. Yang jumlahnya sebanyak 159 orang peserta.

"Kami mengucapkan selamat bergabung kepada perwakilan PT CPI, EMP, SPR Langgak, BOB, Pertamina PHE Kampar, Pertamina PHE Siak dan Pertamina EEP. Dan kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak yang mendukung kelancaran webinar ini," ucap Gafur.

Sementara Pjs Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Haryanto Syafri mengaku senang dapat berkumpul kembali untuk bersilaturami bersama rekan-rekan media dan peserta webinar.

"Kami berharap agar silaturahmi ini terjalin baik dan semakin baik kedepannya. Sehingga kita bisa memberikan update tentang operasi hulu migas baik di Provinsi Riau maupun secara nasional," harap Haryanto Syafri.

Kegiatan webinar SKK Migas bersama K3S dan organisasi wartawan di Provinsi Riau ini, sebut Haryanto Syafri, dilakukan secara virtual selama dua hari.

"Metode virtual kita laksanakan, karena mencegah penularan covid-19. Karena tidak boleh berkumpul-kumpul banyak sesuai dengan protokol yang ada," sebut Haryanto Syafri.

Webinar kali ini, ungkap Haryanto Syafri, mengangkat tema Jurnalisme di Era Digital sebagai Transformasi dan Tantangan Terkini.

"Tema ini kita ambil, setelah kita berdiskusi bersama-sama rekan media terkait problematika yang terhadi di dunia jurnalis dimana saat ini semua elemen media mulai melakukan digitalisasi di semua platform medianya. Yang tentunya memerlukan persiapan dan menjadi tantangan tersendiri.

Apalagi di era digital saat ini mengharuskan kita untuk mampu bertahan dan mencari terobosan agar media dapat bertahan di masa sulit seperti saat ini," terang Haryanto Syafri.

Tidak hanya di sektor media, beber Haryanto Syafri, sektor migas juga melakukan digitalisasi. Sebagai contoh, SKK Migas telah membangun Intergrated Operation Center (IOC) yang diharapkan dapat memonitor daily aktivity.

"Kegiatan ini tidak hanya seminar saja. Tapi dilanjutkan dengan Lomba Karya Tulis Jurnalistik dan Lomba Videografi yang boleh diikuti oleh wartawan yang ada di Provinsi Riau," ujar Haryanto Syafri.

Kegiatan ini, katanya, merupakan salah satu wujud sumbangsih SKK Migas Sumbagut untuk mendukung dan memfasilitasi wartawan dalam membuat tulisan dan video supaya jauh lebih baik. Dan tentu disini mengenalkan dan mengingatkan kembali siapa-siapa K3S yang ada di Provinsi Riau. Yang pertama Chevron Pacific Indonesia.

"Sekarang kita sedang mendengar dan bersiap-siap bahwa Chevron Pacific Indonesia akan mengembalikan blok rokan kepada pemerintah yang selanjutnya akan dioperasikan oleh Pertamina yang telah ditunjuk oleh pemerintah," katanya.

K3S yang kedua adalah BOB Bumi Siak Pusako Pertamina Hulu. Ini adalah salah satu WK yang dulunya dioperasikan oleh Caltex atau Chevron yang sudah dikembalikan kepada pemerintah Indonesia. Tahun 2002 sampai sekarang, Blok CPP namanya, masih beroperasi dibawah BOB. Dan di tahun 2022, BOB pun akan menyerahkan menyerahkan kembali WK ini kepada pemerintah. Bahkan sudah ditunjuk operator berikutnya yakni Bumi Siak Pusako (BSP). Dan K3S yang ketiga adalah EMP Bentu.

"Ini adalah penghasil gas yang menyuplai kepada PLN dan menerangi kita. Nah bagi yang mengeluhkan mati lampu, itulah dia. Lampu yang kita gunakan berasal dari listrik yang dihasilkan dari produksi gas yang dihasilkan EMP Bentu,"  sebut Haryanto Syafri.

K3S yang keempat adalah EMP Malacca Street, adalah K3S yang berada di semenanjung Malaka, diperbatasan perairan yang membantu mendaulatkan negeri ini dengan perbatasan.

"Karena itu, Malacca Street harus tetap ada, karena ini adalah bukti kita di perairan itu," kata Haryanto Syafri.

Selanjutnya K3S yang kelima adalah PHE Siak. Ini adalah salah satu WK yang dioperasikan oleh PHE yang dulunya dioperasikan oleh Caltex dan telah dikembalikan oleh Chevron kepada negara dan sekarang menunjuk PHE sebagai operator.

Berikutnya PHE Kampar yang dulunya Stanvec, lalu Medco dan Medco dikembalikan kepada negara. Dan sekarang ditunjuklah PHE Kampar sebagai operator.

Lalu yang ketujuh SPR Langgak yang dulu WK nya dioperatori oleh Caltex dan sekarang sudah dikerjakan oleh PT Sarana Pembangunan Riau (SPR). Dan yang kedelapan, Pertamina EP Lirik. Ini adalah bagian dari Pertamina EP, perusahaan negara.

"Delapan mitra kita saat ini, semua sudah beroperasi sejak zaman dahulu kala. Dan juga ada yang baru, sebenarnya bahagian dari yang dulu juga. Kita mau mewujudkan supaya kegiatan operasional kita bisa berjalan aman dan lancar tanpa ada masalah.

Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pimpinan organisasi wartawan yang telah bersama-sama melaksanakan kegiatan webinar.

Dan kami harapkan sinergi yang sangat baik dapat terus ditingkatkan, sehingga kami memberikan upgrade terbaru tentang operasi migas hulu, khusus di Provinsi Riau. Ucapan yang sama kami sampaikan kepada narasumber yang telah berkenan meluangkan waktu dan berbagi pengetahuannya untuk teman-teman kita pewarta di Provinsi Riau," ujar Haryanto Syafri.(rls)

Berita Lainnya

Index