Pungli Masih Merajalela di Lapas Pekanbaru

PEKANBARU (RiauInfo) - Meski sempat mendapatkan sorotan banyak pihak, ternyata praktik pungli masih merajela di Lemabaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru. Pungli itu dilakukan terhadap setiap warga yang akan menjenguk keluarganya yang ditahan di Lapas tersebut. 

Seperti yang dialami Atik, warga Sumbersari Kecamatan Limapuluh kepada RiauInfo belum lama ini. Dia mengatakan setiap kali menjenguk suaminya yang ditahan dalam kasus penjual kupon Sie Jie, dia harus mengeluarkan uang lumayan besar.Uang tersebut diserahkan kepada setiap petugas yang menjaga pintu. "Untuk bisa bertemu suami, saya harus melewati lima pintu. Setiap pintu harus mengeluarkan uang untuk petugasnya," kata ibu beranak tiga yang mengaku sangat berat terhadap pungli itu. Atik yang hanya memiliki warung kecil-kecilan di samping rumah mertuanya itu menyebutkan benar-benar menderita sejak suaminya ditahan. "Jangankan untuk bayar petugas agar bisa menjenguk suaminya, untuk makan anak-anak saja kadang ada kadang tidak," ungkapnya sambil menahan sedih. Selama ini, menurut dia, hanya suami yang menjadi tulang punggung keluarga. Makanya selama suami ditahan, dia terpaksa banting tulang untuk membiayai anak-anak. "Termasuk mencari uang untuk bisa menjenguk suami di Lapas Pekanbaru," tambah Atik lagi. Suaminya, Abu Bakar, sudah lebih kurang tiga bulan ditahan. Semula ditahan di sel Polserta Limapuluh. Sejak kasusnya dilimpahkan ke pengadilan, Bakar dipindahkan ke Lapas Pekanbaru. "Saya berharap dia tidak dihukum berat. Saya tidak mampu lagi menanggung beban berat ini," ujarnya.(Ad)


Berita Lainnya

Index