PT PIR-PT ZII dan PT PGN Tandatangani MoU Jual Beli Gas

[caption id="attachment_12018" align="alignleft" width="300"] Penandatanganan MoU-Dirut RIC Rida K Liamsi dan Dirut PT PGN Hendi Prio Santoso-disaksikan Dirjen Migas Kemen ESDM Evita legowo dan Gubri. Penandatanganan MoU-Dirut RIC Rida K Liamsi dan Dirut PT PGN Hendi Prio Santoso-disaksikan Dirjen Migas Kemen ESDM Evita legowo dan Gubri.[/caption] JAKARTA (RiauInfo): Konsorsiun PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) dan PT Zug Industri Indonesia melakukan penandatanganan nota kesepahaman MoU dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero Tbk) tentang jual beli gas bumi. Penandatanganan dilakukan di Hotel Nikko Jakarta, Kamis (15/4) tadi.
Nota kesepahamanan ini terkait rencana jual beli gas sebesar 50 MMSCFD (million metric standard cubic feet per day) yang akan digunakan untuk penyediaan listrik guna mendukung pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XVIII pada 2012 dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Dumai. Dalam kesempatan itu Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal, serta Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo juga ikut menyaksikan penandanganan dokumen nota kesepahaman tersebut. Selain itu hadir pula Wakil Ketua PAH IV DPD yang membidangi APBN dan BPK Gaffar Usman asal Riau, Anggota DPR Idris Laena dari Fraksi Partai Golkar, Sekretaris Daerah Wan Syamsir Yus, Presiden Direktur PT Chevron Indonesia Suwito Anggoro, Kepala Bagian Humas Masyarakat Pemprov Riau Chairul Riski dan lain-lain. Rusli Zainal dalam kesemptan itu mengatakan kondisi krisis energi di Riau sangat ini yang sering kali padam tidak bagus untuk pengembangan investasi, sehingga diperlukan upaya pemecahan serius untuk memenuhi ketersedian energi. Aplagi pada 2012 mendatang Riau akan menggelar pelaksanaan PON XVIII yang tentunya membutuhkan listrik lebih besar. Selain itu, penetapan KEK Dumai sebagai cluster industri kelapa sawit di Riau juga membutuhkan listrik yang besar. Sedangkan saaat ini ketersedian energi yang baru bisa dipenuhi baru sekitar 40 persen, padahal Riau memiliki potensi. Makanya, Rusli Zainal berharap dengan ditekennya MoU ini nantinya bisa mengatasi krisis listrik di Riau. Untuk tahap awal alokasi gas dari PGN baru sebesar 20 MMSCFD, dan mudah-mudahan yang 50 bisa segera dialokasi. Sedangkan untuk anggarannya telah dialokasikan dana sebesar Rp 1 triliun untuk kebutuhan 20 MMSFD, yang akan disediakan konsorsium.(ist)

Berita Lainnya

Index