Pengusaha Batu Bata di Pekanbaru Susah Dapatkan Pekerja

PEKANBARU (RiauInfo) - Minat masyarakat di Pekanbaru bekerja sebagai mencetak batu bata akhir-akhir ini semakin menurun. Hal ini disebabkan kecilnya upah yang dibayar untuk pekerjaan mencetak batu bata tersebut. Akibatnya mereka lebih cenderung beralih bekerja di tempat lain ketimbang sebagai pencetak batu bata.

Sehubungan semakin menurunnya minat masyarakat bekerja sebagai pencetak batu bata, kini giliran pengusaha batu bata kelabakan mencari pekerja. Di saat permintaan batu bata akhir-akhir ini semakin meningkat, pengusaha jadi sulit meningkatkan produksinya karena kesulitan mendapatkan pekerja untuk mencetak batu bata. Pandi salah satu pengusaha batu bata di Kampung Badak, Kecamatan Tenayan Raya mengatakan dalam dua tahun terakhir tenaga kerja untuk mencetak batu bata sangat sulit didapatkan. Padahal, permintaan batu bata tinggi," ujarnya, Kamis (12/7) di bedeng batu bata miliknya. Ia mengatakan, upah cetak bata untuk 1.000 keping dibayar Rp20.000. Sebenarnya untuk mencetak batu bata sebanyak itu tidak terlalu sulit, karena para pekerja telah dibantu mesin cetak bata dan tidak lagi bekerja manual. Menurut dia, makin banyak pekerja maka makin banyak pula produksi bata yang dihasilkan dari bedengnya. Setiap dua minggu sekali bedengnya itu menghasil 60.000 keping bata sesuai dengan kapasitas tungkunya. Namun, lanjut dia, karena kekurangan tenaga kerja pihaknya kesulitan memproduksi bata, padahal permintaan terus meningkat. "Mencetak bata perlu tenaga kerja banyak selain agar jumlah produksi meningkat juga proses pengeringannya lama. Jadi ada perputaran danalah," katanya. Masalah yang sama juga dialami Wadan salah seorang pengusaha batu bata di tempat itu. Untuk kebutuhan pekerja, dia malah pernah mendatangkan pekerja dari daerah asalnya yakni Kabupaten Pesisir, Sumatera Barat. Namun ternyata lima pekerja yang sengaja didatangkannya itu hanya mampu bertahan selama 6 bulan saja. "Mereka tidak mampu bertahan karena merasa upah kerja yang diterimanya kecil dan tidak impas dengan keringat yang dikeluarkannya," ujarnya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index