NILAI PROYEK LBD CAPAI RP 558 MILIAR Rekanan LBD CPI Wajib Tanda Tangani Pakta Integritas

PEKANBARU (RiauInfo) – Para rekanan binaan Local Business Development (LBD) PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) kini wajib menandatangani pakta integritas. Tanpa dokumen tersebut, mereka tidak diperkenankan mengikuti tender di lingkungan PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI).
’’Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk terus meningkatkan kualitas LBD yang bertujuan melatih pengusaha-pengusaha lokal dan koperasi lokal agar lebih memiliki daya saing dan memberikan dampak terhadap ekonomi masyarakat di Provinsi Riau ini,’’ ucap Safriza Rafi selaku Team Leader LBD CPI. Berkaitan dengan hal tersebut, pada hari Kamis (27/1) dilaksanakan sosialisasi tentang Perilaku Bisnis dan Kode Etik di Gedung Theater Rumbai yang dibuka oleh GM Supply Chain Management (SCM) CPI Wahyudi Atmo. Dalam sambutannya, dia mengingatkan bahwa ada dua hal penting dalam menjalankan bisnis dengan CPI, yakni faktor keselamatan dan berbisnis dengan cara yang benar dengan menjunjung tinggi etika. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri 104 perusahaan dan koperasi lokal dari Rumbai, Minas, Libo, dan Petapahan. Sebelumnya, kegiatan serupa sudah dilaksanakan di Duri pada 3 Desember dan 20 Januari lalu yang dihadiri rekanan binaan dari Duri dan Dumai. Pakta Integritas yang sudah ditandatangani pimpinan perusahaan ataupun koperasi lokal harus diserahkan kembali kepada CPI paling lambat Senin pekan depan. Pakta Integritas tersebut antara lain menyatakan bahwa perusahaan/koperasi di bawah binaan LBD harus menjunjung tinggi integritas dengan berperilaku jujur, tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum, peraturan, dan etika yang berlaku; bersedia melaporkan ke pejabat yang berwenang di CPI jika mengetahui indikasi KKN dalam pelaksanaan proses pelelangan; bersedia mengikuti proses pelelangan secara bersih, transparan, dan profesional; serta bersedia dikenakan sanksi jika di kemudian hari terbukti melanggar Pakta Integritas tersebut. ’’Melalui penandatanganan Pakta Integritas ini, ke depan pembinaan LBD semakin baik, terhindar dari konflik kepentingan, mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta menutup peluang monopoli di antara pengusaha atau koperasi binaan,’’ jelas Safriza. Tidak hanya itu, mulai bulan depan LBD juga akan membekali para rekanan binaan dengan skill bernegosiasi dan mengenal sistem online dalam proses lelang, atau yang biasa disebut dengan e-procurement. Diharapkan, para rekanan binaan LBD kelak semakin mampu bersaing dalam mengikuti proses tender, tidak hanya di lingkungan CPI tapi juga di perusahaan atau instansi pemerintahan lainnya. LBD merupakan program khusus CPI yang bertujuan memberdayakan pengusaha-pengusaha kecil-menengah dan koperasi lokal. Program ini digulirkan sejak 2001 dan kini memiliki 616 anggota aktif dari perusahaan lokal kecil dan koperasi yang telah tersertifikasi. Peserta dilatih tentang standar keselamatan, kemampuan teknis, manajemen proyek dan keuangan, serta prosedur mengikuti tender. Sejak diluncurkan hingga akhir tahun lalu, transaksi melalui program ini sudah mencapai sekitar Rp 558 miliar untuk 4.003 proyek dengan catatan 1,6 miliar jam kerja tanpa kecelakaan. Program LBD mendapatkan penghargaan PADMA Award dari Kementerian ESDM pada 2008.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index