Meski "Konser Ungu" Batal, Tukang Parkir Tetap Bergelimang Duit

PEKANBARU (RiauInfo) - Meski konser Ungu batal digelar, ternyata masih ada pihak yang tetap meraup keuntungan besar. Mereka adalah para tukang parkir "dadakan" yang bermunculkan di sekitar Mesjid Agung Annur dan memungut uang parkir dalam jumlah yang cukup mencekik. 

Terlambatnya sosialisasi pembatalan Konser Ungu itu menyebabkan puluhan ribu warga tetap berdatangan ke komplek Mesjid Agung Annur. Sebagian mereka ada yang membawa mobil dan sebagian lagi menggunakan sepeda motor. Kondisi ini tidak disia-siakan oleh warga di sekitarnya memungut uang parkir. Ironisnya lagi uang parkir yang dipungut langsung begitu kendaraan diparkirkan itu jumlahnya cukup fantastis. Untuk sepeda motor dipungut Rp 2.000 atau dua kali lipat dari tarif di pusat berbelanjaan. Dan untuk mobil dipungut Rp 5.000 atau 2,5 kali lipat dari pusat perbelanjaan. Para juru parkir yang sama sekali tidak menggunakan seragam parkir itu mengaku sebagai petugas parkir yang dibentuk panitia. Mereka mengaku uang itu sebagian diserahkan kepada panitia dan pengelola mesjid Agung Annur. Sedangkan biaya parkir Rp 5.000 untuk mobil itu memang telah ditetapkan panitia. Pungutan uang parkir yang jumlahnya luar biasa itu sangat disesalkan para pengunjung. "Wah ini parkir termahal di Indonesia. Masak besarnya mencapai Rp 5.000 per kendaraan. Sedangkan di mal atau plaza pungutan parkirnya tidak seperti itu, dan keamanan kendaraan terjamin lagi," ungkap Hendri, salah seorang pengunjung.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index