Massa KAMMI, BEM UNRI dan UIR Marah

PEKANBARU (RiauInfo) - Dikala beberapa pejabat Riau melakukan Rapat Paripurna Istimewah DPRD Provinsi Riau bersempena Hari Ulang Tahun Emas ke-50 Riau, ribuan massa yang terdiri dari massa SEGERA, KAMMI dan BEM UNRI-UIR mengelar aksi demo di depan Gedung Rakyat. Dari pantauanRiauInfo dilapangan Hut Riau di Gedung Rakyat (DPRD Riau) berjalan aman.

Hanya saja dalam aksi demo KAMMI, BEM UNRI dan UIR marah dan memberontak karena aspirasi mereka tak didengarkan. Oleh karena itu, lebih kurang ratusan massa KAMMI, BEM UNRI dan UIR. Saking kesalnya, mereka yang telah lama menunggu didepan pintu pagar Kantor DPRD Riau langsung melemparkan lebih kurang 20 buah tomat dan beberapa kota emas dari karton yang bertuliskan macam-macam. 50 tahun sudah usia Provinsi Riau. Masyarakat, pemerintah dan seluruh elemen daerah mesti menjadikannya sebagai motivasi tersendiri untuk melanjutkan langkah kedepan menuju Riau sejahtera. "Kita menginginkan wajah Riau kedepan wajah yang lebih baik. Kita menginginkan kondidi Riau lebih baik dari berbagai prospek seperti politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, pendidikan dan lingkungan," ungkap Presiden BEM UIR, Fajri Ariefyanto kepada RiauInfo disela orasi di depan Kantor DPRD Riau, Kamis (9/8). Menurut Fajri, perpolitikan daerah ini (Riau) masih saja menyisakan ruang bagi politisi busuk yang kerap menjulurkan lidahnya menggerogoti APBD setiap tahunnya. Sistem sosial juga belum mampu membersihkan dirinya dari kungkungan premanisme dan bandit-bandit sosial yang tidak kalah bobroknya dengan aparat penegak hukum. Belum lagi budaya Riau, yang semakin tergerus dengan pemahaman nilai-nilai kemelayuan sebatas simbol dan uniform. Kondisi lingkungan yang semakin memprihatikan akibat perselingkuhan sejati si penguasa culas dengan pengusaha berhati srigala. Lalu ironisnya, pendidikan telah menjadi komoditias politik untuk dimanfaatkan sebagai magnet pengumpulan alokasi anggaran sebanyak-banyaknya bagi kepentingan sang koruptor. Tiga misi utama yang pelaksanaan otonomi daerah juga nyaris diabaikan. Pertama, kualitas dan kuantitas pelayanan publik yang belum sebanding dengan anggaran yang dimiliki. Kedua, efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumberdaya daerah yang masih amburadul dan ketiga, belum adanya pemberdayaan dan penciptaak ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan. Adapun bentuk dari tuntutan KAMMI, BEM UNRI dan UIR adalah wujudkan kepemimpinan daerah yang jujur, amanah, dan tegas sebagai pemegang hak otoritas eksekusi kebijakan, percepatan penciptaan iklim partisipasi publik, tegakan hukum dengan benar dan bebaskan dunia pendidikan dari jerat-jerat ketidakadilan tangan-tangan koruptor. Sementara itu, Ketua DPRD Riau, drh.H.Chaidir MM menambahkan semua aspirasi yang telah disampaikan tersebut diterima. "Bahan ini akan kami jadikan kajian untuk kedepannya. Sehingga semua permasalahan yang ada saat ini dapat kita atasi dengan baik," tandasnya. (Dd)
 

Berita Lainnya

Index