"LPMP Tak Jamin Sepenuhnya Nasib Kami"

PEKANBARU (RiauInfo) - Salah satu guru bantu yang berasal dari SMPN 15 Pekanbaru, Nengsi Aryati Spd menilai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Riau, tak menjamin sepenuhnya nasib guru bantu baik yang ada di Pekanbaru maupun daerah. Pasalnya, hingga hari ini lebih kurang 337 guru bantu pusat di Riau belum menerima gaji selama enam bulan. 

Padahal ratusan guru bantu pusat ini telah lulus dari hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2005. Disamping menuggu gaji enam bulan, ratusan guru bantu ini juga menunggu kapan dikeluarkannya SK mereka. "Berbagai upaya telah kami lakukan untuk meminta hak kami selaku guru bantu kepada pihak LPMP. Tetapi setiap kami datang kesana, kami tidak mendapatkan kejelasan," Ungkap Nengsi kepada RiauInfo di Kantor DPRD Riau, Selasa (19/6). Menurut Nengsi, walaupun gaji yang diterima sebesar Rp 710ribu/bulan. Hal ini dirasakan Nengsi cukup menghidupi keluarganya. Langkah-langkah yang telah ditempuh diantaranya, dengan mengumpulkan sebagian dana dari guru bantu yang ada. "Saya sebagai salah satu utusan langsung datang ke Jakarta untuk meminta kejelasan gaji dan SK kami. Masalah gaji tidak gubrisnya dengan baik. Malah Dirjen Pendidikan Pusat sebaliknya berjanji mengeluarkan SKnya bulan Juli 2007 mendatang," ujar Nengsi dengan nada sedih. Dia menambahkan, sepulang dari Jakarta mereka mencoba kembali mendatangi DPRD Kota. "Sayang, disana kami tidak mendapatkan hasil apa-apa," keluhnya lagi. Karena batas emosi para guru bantu telah sampai ke ubun-ubun. "Kami berinisiatif mengadukan nasib yang kami hadapi ke DPRD Riau. Disini kami diberlakukan dengan baik oleh anggota dewan. Saya sangat berharap para anggota dewan dapat memecahkan permasalahan kami secepatnya," tukasnya. (dowi)
 

Berita Lainnya

Index