LAPORAN DARI YOGYAKARTA BKPBM Luncurkan Portal www.ceritarakyatnusantara. com

news8265YOGYAKARTA (RiauInfo) - Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) Yogyakarta kembali meluncurkan situs baru, yaituwww.ceritarakyatnusantara.com dalam rangkaian acara Milad II MelayuOnline.com, Selasa malam (20/01) lalu di Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

Selain mengelola situs terbaru tersebut, BKPBM juga mengelola empat portal data lainnya, antara lain MelayuOnline.com, WisataMelayu.com, dan RajaAliHaji.com.

Situs yang mendokumentasikan dan mempublikasikan cerita rakyat dari seluruh Nusantara ini merupakan sebuah upaya BKPBM dalam mengkaji dan melestarikan salah satu warisan tradisi lisan di kawasan Nusantara. 

Menurut penggagasnya, Mahyudin Al Mudra, SH., MM. yang juga Pemangku BKPBM, CeritaRakyatNusantara.com lahir dari kegelisahan atas minimnya upaya pelestarian dan apresiasi tradisi lisan, khususnya cerita rakyat. “Upaya dokumentasi dan publikasi ini bertujuan supaya masyarakat luas lebih mudah mengakses dan membaca cerita rakyat dari berbagai daerah di Nusantara dan sekitarnya,” katanya.

Peluncuran CeritaRakyatNusantara.com ini dilakukan oleh Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra selaku Konsultan BKPBM. Dalam sambutannya, Heddy mengatakan, sebuah cerita rakyat sesungguhnya menyimpan kekayaan budaya berupa kearifan lokal. “Dengan membaca cerita rakyat, selain memperoleh hiburan yang mendidik, masyarakat juga dapat memperoleh inspirasi untuk kehidupan masa kini,” tegasnya.

Situs CeritaRakyatNusantara.com juga merupakan sebentuk upaya mengaktualisasikan kembali nilai-nilai lokal yang diwariskan oleh nenek moyang masyarakat Nusantara. “Membaca kembali cerita rakyat dalam situs ini, kita akan dapat bertamasya dalam sebuah dunia khayali para pedahulu kita,” tuturnya.

Ihwal pemilihan kata “Nusantara”, Heddy menuturkan bahwa hal itu sengaja dipilih karena beberapa alasan. ”Selain terdengar merdu, istilah tersebut mampu menampilkan citra masa lampau yang gemilang, yang telah banyak memberi inspirasi bagi kita,” ujarnya. “Nusantara juga menggambarkan sebuah kawasan yang lebih luas daripada Indonesia yang dikenal sekarang,” tambahnya.(ad)

Berita Lainnya

Index