Krisis Listrik Picu Kemiskinan dan Kebodohan di Riau

PEKANBARU (RiauInfo) - Balitbang menemukan sebahagian besar kebodohan dan kemiskinan di Riau terdapat di sejumlah desa atau daerah yang tidak mendapat aliran listrik secara sempurna. Selain terganggunya proses belajar dan mengajar bagi masyarakat, kekurangan listrik bagi sutau desa atau daerah juga mengggangu perekonomian masyarakat.

Data ini menunjukkan suatu daerah yang pada malam hari tidak mendapat listrik sama sekali juga sangat minim proses perekonomian di sana, seperti transaksi dan sebagainya. Balitbang menemukan kebanyakan wilayah yang mengalami hal tersebut di Riau adalah wilayah pesisir dan pedesaan. Kendala saat ini yang masih menjadi masalah klasik adalah tentang singkronisasi pemerintahan. Selain tumpang tindihnya peraturan, simpang siurnya kebijakan antar daerah dan provinsi hingga pemerintahan pusat juga ditemukan. Di Riau, kemampuan energi listrik sesuai data 2007 lalu hanya 146 MW, sedang beban puncak mencapai 180 MW. Dengan demikian masih terjadi kekurangan sebesar 34 MW. Masalah ketenagalistrikan di Provinsi Riau mesti menjadi perhatian bersama saat ini. Semua komponen diminta untuk bersama-sama memikirkan agar Riau keluar dari masalah kekuranga energi listrik. Hal itu disampaikan gubernur Riau dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Riau Ir Herliyan Saleh saat membuka (Musrenbang) Sektor Pertambangan dan Energi Provinsi Riau, Senin (18/02) di Pekanbaru. Menurut Herliyan, Musrenbang ini diharap akan menghasilkan jalan keluar yang akan mengurangi atau menyelesaikan masalah kelistrikan di Riau pada 2009 mendatang.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index