Isyu SMS Maut Kemungkinan Baru Akan Berakhir Setelah BBM Naik

PEKANBARU (RiauInfo) - Isyu adanya SMS atau nomor ponsel maut diperkirakan akan terus berlanjut dan berkembang dalam beberapa pekan ini. Kemungkinan isyu tersebut akan mereda setelah pemerintah nantinya benar-benar menaikkan harga BBM.

Sejumlah pendapat yang dihimpun RiauInfo, Sabtu (10/5) menyebutkan isyu SMS atau nomor ponsel maut itu sengaja dikembangkan pihak-pihak tertentu untuk mengalihkan perhatian masyarakat terhadap kenaikan harga BBM. Isyu SMS atau nomor ponsel maut ini kini sudah menyebar merata di seluruh tanah air. "Saya yakin, isyu ini sengaja dikembangkan untuk mengalihkan perhatian masyarakat terhadap rencana pemerintah menaikkan harga minyak. Dengan adanya isyu itu, keresahan masyarakat tidak lagi terhadap kenaikan harga minyak itu, tapi bisa dialihkan ke masalah sms maut tersebut," ungkap salah seorang warga yang tidak bersedia menyebut namanya. Hal ini, menurut dia, dapat dilihat dari sikap pemerintah dan aparat keamanan yang terkesan kurang menanggapi keresahan masyarakat yang terjadi saat ini. "Seharusnya pemerintah dan aparat keamanan turun tangan dalam menangani isyu yang sangat meresahkan ini," tambahnya. Dia mencontohkan kasus peserta Diklat PNS yang mengaku telah jadi korban SMS maut itu. "Kok dibiarkan begitu saja. Padahal akibat pengakuannya kepada sejumlah media massa, warga saat ini makin tambah resah. Pemerintah dan aparat keamanan seharusnya memeriksa PNS itu, benar apa tidak jadi korban sms maut," ujarnya lagi. Dari kenyataan ini, kata dia lagi, ada indikasi isyu sms maut tersebut sengaja dibiarkan berkembang di tengah masyarakat. Sampai saat ini tidak ada sama sekali upaya pemerintah untuk meredam isyu tersebut dan menenangkan masyarakay yang sedang resah.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index