Menurut Kepala Peneliti Muda Senior, Yenita, angka temuan uang palsu pada triwulan III tersebut meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yakni Rp.870 ribu, dengan jumlah lembaran 15 lembar.
Dalam temuan tersebut ungkap Yenita, nominal rupiah yang paling sering dipalsukan adalah mata uang Rp.50.000. Hal tersebut dukarenakan, tingkat pengamanan uang 50.000 lebih rendah jika dibandingkan dengan Rp.100.000.
”Kalau nominal 100.000 kan tingkat pengamanannya lebih tinggi seperti banyaknya terdapat benang-benang atau motip yang agak sulit ditiru,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Yenita, untuk menekan peredaran uang palsu itu, BI Pekanbaru secara rutin terus menggelar sosialiasi kepada masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah terhadap yang palsu.
Selain itu juga, BI Pekanbaru juga gencar mensosialisasikan tentang bagaimana memperlakukan uang dengan baik dan benar. Sehingga peredaran uang palsu dapat dikurango dan disik uang pun tidak cepat rusak, paparnya mengakhiri.(much)
Hati-Hati, Peredaran Uang Palsu di Pekanbaru Meningkat
Kiki
Selasa, 10 November 2009 - 09:58:40 WIB
Pilihan Redaksi
IndexSMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
Kepala BNPB Pimpin Rakor Penanganan Erupsi Gunung Ruang
Setelah Lebaran, PWI Pusat Kembali Gelar UKW Gratis se-Indonesia
Wow, Tiga Gubernur Riau Pada Masanya Hadir pada Buka Puasa Bersama PWI Riau
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Umum
SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
Rabu, 24 April 2024 - 19:12:02 Wib Umum
Semangat Juang di Ladang Minyak PHR, Merayakan Idulfitri dengan Dedikasi untuk Negeri
Sabtu, 06 April 2024 - 19:53:28 Wib Umum