Gubri Terima Penghargaan Ketahanan Pangan Keempat Kali

JAKARTA (RiauInfo) – Untuk yang keempat kalinya, Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal menerima Penghargaan Ketahanan Pangan atau Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2011. Penghargaan ini diterima berkat kerja keras Pemerintah Provinsi Riau meningkatkan produksi pangan dari tahun ke tahun.
Selain Gubernur Riau, penghargaan serupa juga diterima Gubernur DIY, Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Sulawesi Utara. Empat provinsi ini dinilai memenuhi empat kriteria untuk Penghargaan Ketahanan Pangan, yakni, adanya kelembagaan dan organisasi ketahanan pangan; adanya upaya yang dilakukan dalam pembangunan ketahanan pangan; adanya upaya mengatasi gizi buruk, rawan pangan dan kemiskinan dan memiliki komitmen dan dukungan anggaran dalam pembangunan ketahanan pangan wilayah; adanya inovasi dalam pembangunan ketahanan pangan wilayah. Dan yang terpenting, berhasil meningkatkan produksi beras di atas 5 persen. “Penghargaan ini untuk yang keempat kalinya saya terima. Kita mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan kita akan menjadikan penghargaan ini sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik lagi,” kata Gubri Rusli kepada pers usai menerima penghargaan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/12). Gubri menjelaskan, untuk Provinsi Riau, ada beberapa hal yang sudah dilakukan terkait masalah ketahanan pangan ini. Pertama, Pemprov Riau sejak beberapa tahun terakhir mencanangkan Operasi Pangan Riau Makmur (OPRM), antara lain dengan mencetak 100 ribu hektar sawah baru. Kedua, mengalokasikan dana untuk Unit Ekonomi Pedesaan Simpan Pinjam, dimana tahun ini mencapai Rp650 miliar dari APBD. “Selain itu, kita juga melakukan diversifikasi pangan,” terangnya seraya mengatakan bahwa kini setiap tahun terjadi peningkatan produksi pangan di Riau, terutama padi, jagung dan kedelai di atas 5 persen. Akibat lebih jauh, kemiskinan di Riau terus menurun. Karena keberhasilan Riau di bidang ketahanan pangan ini, setiap tahun Pemerintah Pusat juga memberikan tambahan alokasi APBN. Untuk Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, misalnya, tahun 2011 mendapat kucuran sebesar Rp74 miliar, pada tahun anggaran 2012 akan mendapat anggaran sebesar Rp130 miliar. Dalam pada itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan soal pentingnya ketahanan pangan. Presiden minta soal ini dijalankan dengan konsep, penataan dan pelaksanaan yang baik. Apalagi dengan kondisi globalisasi ini, di mana krisis internasional bisa berdampak langsung pada keadaan dalam negeri. "Kalau kita sungguh ingin meningkatkan ketahanan pangan dengan konsep dan rencana baik, jalankan dan pimpin kelola dengan baik, hasilnya akan nyata. Mari kita teruskan dan dikembangkan oleh gubenur bupati walikota sesuai kondisi daerah," kata Presiden dalam sambutannya. Presiden berharap semua pihak bekerja lebih keras dalam melaksanakan ketahanan pangan. Presiden merujuk data jumlah penduduk dunia yang mencapai 6,6 miliar pada 5 tahun lalu dan telah berkembang menjadi 6,8 miliar pada tahun ini. Berdasarkan prediksi majalah The Economist, prediksi jumlah penduduk 2011-2012 akan menjadi 7 miliar. "Jadi siap kita hidup di bumi yang dihuni 7 miliar manusia. Yang tentu memerlukan pangan, energi, air dan sejumlah kebutuhan manusia untuk kehidupan," katanya. Presiden mengungkapkan, sekarang ini dari 6,8 miliar manusia itu ada 850 juta yang hidupnya kelaparan. Mereka mengalami sulit tidur karena perutnya kosong. Selanjutnya, 17 ribu anak di negara yang menghdapi persoalan pangan meninggal setiap harinya. "Mereka meninggal setiap hari, karena lapar dan kekurangan pangan," kisahnya. Pada kesempatan tersebut, hadir sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. (rls)
 

Berita Lainnya

Index