Dinilai Tak Adil, PAH I DPD RI Diprotes

Pekanbaru - Panitia Ad Hoc I Dewan Perwakilan Daerah (PAH I DPD) RI batal berkunjung ke Mandau. Tampaknya, setelah bertemu dengan Bupati Bengkalis dan kelompok kontra pemekaran kemarin di Bengkalis, rombongan itu sudah merasa puas. Data yang dihimpun dianggap sudah cukup. Sehingga agenda ke Mandau dibatalkan. Masyarakat Mandau kecewa. 
Tentulah pembatalan ini membuat kelompok pro pemekaran di Mandau, berang. PAH I DPD RI yang berjumlah 7 orang yang diketuai Roger Tabilo dari Sulawesi Tengah itu, dituding tidak adil dalam menyerap aspirasi masyarakat. Sikapnya menunjukkan sudah berpihak pada kelompok kontra pemekaran. Padahal mereka belum datang ke Mandau, daerah yang menuntut pemekaran. Apalagi sebelumnya masyarakat Mandau sudah menyiapkan penyambutan secara besar-besaran kehadiran anggota DPD RI tersebut. "Kami di Mandau sudah siapkan segala hal untuk menyambut kehadiran bapak-bapak dan ibu-ibu. Spanduk dan ribuan orang sudah berkumpul dan banyak masakan. Kami kecewa! Kenapa hanya bersedia bertemu bupati di Bengkalis?” kata Fachrudin Saleh, Koordinator perjuangan kabupaten Mandau dalam pertemuan yang dilaksanakan terkesan mendadak di Aula Badan Informasi Komunikasi dan Kesatuan Bangsa (BIKKB) Riau. Dalam pertemuan yang dimulai sekitar pukul 13.30 itu hadir belasan belasan perwakilan masyarakat dan pemuda Mandau. Diantaranya Fachrudin Saleh, Muhammad Zein, Damhur Pasaribu, Yusmawati dan sejumlah tokoh pemuda serta mahasiswa Mandau. Dalam rombongan perwakilan masyarakat itu juga ikut Kapolsek Mandau AKP Alven. Karena itu PAH I DPD RI dinilai tidak adil, tentulah pertemuan itu berlangsung panas. Anggota DPD tersebut dihujani protes. Semula ketua tim berusaha mengelak dengan mengatakan dalam kunker itu mereka tidak menjadwalkan ke Mandau. Jawaban langsung dipotong perwakilan masyarakat Mandau dengan menunjukkan daftar jadwal kunker PAH yang dikeluarkan protokol Pemprov Riau. ”Di daftar ini dijadwalkan rombongan akan ke Mandau. Tadi malam saya juga sudah telepon dan Bapak menyatakan kesanggupan datang. Karena itu kami melakukan persiapan besar-besaran,” katanya. Diberondong seperti itu PAH I DPD RI terdesak. Ketua PAH I DPD RI masih mencoba mengelak. Tapi jawaban yang diberikan terkesan mengada-ada. Satu sisi dia mengatakan dia tidak tahu jadwal itu. Tapi cuaca buruk juga jadi alasan mereka tidak bisa ke Mandau. Tentulah jawaban ini membuat masyarakat Mandau terpancing berang. ”Ke Mandau hanya lewat darat selama lebih kurang 2 jam pak, tidak pakai pesawat atau kapal laut. Mengapa pula harus takut cuaca buruk," salah seorang tokoh Mandau menimpali. Sepanjang panas itu berlangsung, perwakilan masyarakat Mandau itu tetap meminta DPD datang ke Mandau, menyaksikan dan mendengarkan langsung aspirasi masyarakat setempat yang ingin membentuk kabupaten sendiri. Aspirasi yang diserap jangan hanya yang kontra pemekaran saja. Namun pemintaan tersebut tidak dapat dipenuhi karena sore itu juga rombongan DPD itu kembali ke Jakarta. Tentu saja kepergian itu dengan meninggalkan janji akan berkunjung ke Mandau di waktu lain. Kapan? Ketua PAH I DPD RI tidak memberikan patokan waktu. Sementara tanggal 27 Januari mendatang sudah dijadwalkan persoalan ini sudah dibahas di Komisi II DPR RI bersama Mendagri. Padahal Senin kemarin juga sudah dijadwalkan rapat pembahasan persoalan ini. Tapi karena perwakilan dari DPD RI tidak hadir dan minta ditunda karena belum menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Di hari yang sama tim DPD RI baru turun ke lapangan. Mereka hanya datang ke Bengkalis.***
 

Berita Lainnya

Index