Dewan Harapkan Instansi Terkait serius

PEKANBARU (RiauInfo) - Kian mendekati Idul Fitri, Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) makin banyak menghiasi beberapa ruas jalan Kota Pekanbaru. Terutama tempat keramaian seperti jalan umum, jembatan penyebrangan, mesjid, emperan toko dan lainnya. Akibat keberadaan mereka, tak jarang para pengguna jalan merasa terganggu bahkan tak jarang menimbulkan dampak sosial lainnya. 

Saat ini saja ungkap anggota DPRD Kota Pekanbaru, Said Usman berbagai modus dan trik bisa kita lihat yang diperagakan oleh gepeng. Mulai mengemis di jalanan, pura-pura membersihkan kenderaan, meminta bantuan atas nama tertentu yang tak jelas arah dan tujuannya.Seperti halnya yang terjadi di Kecamatan Sukajadi, beberapa orang meminta bantuan. Tapi ketika ditanya dari mana dan apa tujuan mereka sendiri pun tidak tahu, ditambah dari pengakuan mereka dari Pulau Jawa sana, tentu menimbulkan pertanyaan, benarkah, ujar Usaman mempertanyakan. Untuk itu kata politisi PPP ini, jika kasus ini terus diberi peluang tanpa adanya keseriusan pihak terkait, maka Pekanbaru akan menjadi ladang subur bagi gepeng di Indonesia, ujarnya Rabu (17/9) di Balai Payung Sekaki. Saat ini saja terungkap, mereka yang menjadi gepeng justru didominasi dari luar provinsi seperti Sumut, Aceh dan Sumatera Barat. Tahun-tahun mendatang, jika terus dibiarkan, bisa saja persatuan gepeng di Indonesia Tengah sana melirik Pekanbaru kemudian nyusul Gepeng Indonesia Timur, katanya bersoloroh. Solusi yang terbaik ungkap Usman, adalah dudukan persoalan, koordinasi yang baik dari instansi terkait tentang bagaimana penanganan gepeng. Sikat semua sutradara menyeting gepeng. Menyikapi tentang ungkapan beberapa instansi terkait yang mengatakan susah menertibkan gepeng karena jam kerja mereka diluar jam dinas PNS. Sambil menggelengkan kepalanya Usman menyebut itu hanyalah alasan untuk melempar tanggung jawab. "Jam kerja sutradara gepeng memang di luar jam dinas seperti subuh dan malam hari, dan ini sudah menjadi rahasia umum. Kalau itu juga yang menjadi persoalan, berarti namnaya tidak serius, kata Usman mengkritik.(muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index