Direktur CSR Riaupulp Tampil di Semiloka Nasional KOHAM Riau

news4105PEKANBARU (RiauInfo): Perusahaan yang menempatkan masalah-masalah hak azazi sebagai hal yang penting akan menciptakan respon positif dari masyarakat. Hal inilah yang akan menjadikan perusahaan-perusahaan semakin sustain. Demikian salah satu materi yang disampaikan Direktur CSR (Corporate Social Responsibility) PT Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) Amru Mahali dalam Semiloka Nasional “Peran dan Tangung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat Lokal, di Sekitar Wilayah Operasional Perusahaan, Perspektif Hak Asasi Manusia”, yang diiselenggarakan Koham (Komisi Hak Azazi Manusia) Riau, di Pekanbaru, Sabtu (23/02). Hadir pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Riau, Drh. Chaidir. MM,. sekaligus membuka acara, serta sejumlah nara sumber lain seperti Guru Besar Hukum Ekonomi Fakultas Hukum USU Medan, Prof. DR. B. Nasution, SH. MH., Dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang, DR. Ferdi, SH. MH.,, serta perwakilan Komnas HAM, M. Ridha Saleh. Direktur CSR Riaupulp Amru Mahali dalam pemaparannya mengatakan, bahwa tanggung jawab terhadap hak asasi manusia bukan hanya menjadi perhatian pemerintah atau negara saja, melainkan juga tanggung jawab setiap individu dan organisasi. Bagi Riaupulp hal tersebut menjadi salah satu komitmen perusahaan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia baik internal (karyawan) maupun external (masyarakat sekitar operasional). “Kedua komponen inilah yang merasakan dampak langsung dari kehadiran perusahaan. Dengan kondisi moralitas yang baik dan penerapan etika bisnis dalam suatu perusahaan secara tidak langsung akan meningkatkan performance perusahaan itu sendiri,” papar Amru. Ditambahkannya, Riaupulp dalam melaksanakan kegiatannya senantiasa mengacu kepada tiga pedoman keberlanjutan yakni 3P (people, planet, profit) dengan maksud dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya perusahaan senantiasa memerhatikan dan memenuhi standar sosial dalam hal ini masyarakat (people) dan memerhatikan serta memenuhi standar lingkungan (planet) dan yang terakhir memerhatikan keuntungan (profit). Lebih lanjut Amru menyampaikan alasannya, kepedulian perusahaan terhadap hak asasi manusia, antara lain dalam bentuk ketaatan terhadap hukum. Riaupulp berusaha menunjukkan bahwa aktivitas perusahaan tidak melanggar hukum. Selain itu, Riaupulp juga berusaha meningkatkan kepedulian konsumen melalui pendekatan yang proaktif, hal ini dikarenakan dengan pendekatan yang proaktif akan menekan dampak negatif suatu produk dari sentimen-sentimen yang muncul. “Di samping itu kepedulian perusahaan terhadap HAM membuat perusahaan menjadi lebih selektif dalam memilih partner (mitra) usaha. Pekerja yang merasa hak-hak asasi mereka diperhatikan akan menciptakan loyalitas dan produktivitas yang baik untuk perusahaan. Bagi Riaupulp, menempatkan masalah-masalah hak asasi sebagai hal yang penting adalah sebuah keniscayaan yang terus dibangun karena dengan demikian akan tercipta respon positif dari masyarakat yang pada gilirannya akan menjadikan perusahaan semakin sustain (berberlanjutan),” tuturnya.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index