BUKITTINGGI (RiauInfo) - Orang Pekanbaru ternyata dikenal royal-royal dan murah hati di daerah lain. Ini dibuktikan oleh para kusir bendi yang beroperasi di kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Mereka ternyata lebih suka kalau penumpangnya berasal dari Pekanbaru.
Kenapa begitu? Effendi (43) salah seorang kusir bendi yang sering mangkal di dekat taman Jam Gadang menyebutkan penumpang dari Pekanbaru biasanya tidak pernah melakukan tawar-menawar. "Walaupun ada yang menawar saat akan naik bendinya, tawarannya hanya sekedar saja," jelasnya.
Makanya dia sangat mudah mengenali apakah penumpangnya berasal dari Pekanbaru atau tidak. Kalau ada penumpangnya tidak melakukan penawaran saat akan naik bendinya, atau menawar hanya sekedarnya saja, itu pasti berasal dari Pekanbaru.
Beda sekali, menurut dia, kalau penumpang itu berasal deri warga Bukittinggi sendiri. Biasanya menawarkan sangat kelewatan. "Misalnya kalau kita tetapkan tarifnya sebesar Rp 20 ribu, mereka pasti akan menawarnya sampai dibawah Rp 10 ribu," ungkapnya.
Lain halnya dengan penumpang dari Pekanbaru. Kalau dipasang tarif Rp 20 ribu, mereka langsung naik tanpa menawarnya lebih dahulu. "Kadang ada juga yang menawarkannya, tapi masih dalam batas yang wajar. Paling mereka menawarnya menjadi Rp15 ribu," tambahnya lagi.(Ad)Kusir Bendi di Bukittinggi Lebih Menyukai Penumpang Asal Pekanbaru
Kiki
Kamis, 20 Maret 2008 - 13:57:30 WIB
BUKITTINGGI (RiauInfo) - Orang Pekanbaru ternyata dikenal royal-royal dan murah hati di daerah lain. Ini dibuktikan oleh para kusir bendi yang beroperasi di kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Mereka ternyata lebih suka kalau penumpangnya berasal dari Pekanbaru.
Kenapa begitu? Effendi (43) salah seorang kusir bendi yang sering mangkal di dekat taman Jam Gadang menyebutkan penumpang dari Pekanbaru biasanya tidak pernah melakukan tawar-menawar. "Walaupun ada yang menawar saat akan naik bendinya, tawarannya hanya sekedar saja," jelasnya.
Makanya dia sangat mudah mengenali apakah penumpangnya berasal dari Pekanbaru atau tidak. Kalau ada penumpangnya tidak melakukan penawaran saat akan naik bendinya, atau menawar hanya sekedarnya saja, itu pasti berasal dari Pekanbaru.
Beda sekali, menurut dia, kalau penumpang itu berasal deri warga Bukittinggi sendiri. Biasanya menawarkan sangat kelewatan. "Misalnya kalau kita tetapkan tarifnya sebesar Rp 20 ribu, mereka pasti akan menawarnya sampai dibawah Rp 10 ribu," ungkapnya.
Lain halnya dengan penumpang dari Pekanbaru. Kalau dipasang tarif Rp 20 ribu, mereka langsung naik tanpa menawarnya lebih dahulu. "Kadang ada juga yang menawarkannya, tapi masih dalam batas yang wajar. Paling mereka menawarnya menjadi Rp15 ribu," tambahnya lagi.(Ad)Pilihan Redaksi
IndexKH. Ma’ruf Amin Resmi Pimpin Dewan Penasehat SMSI
Wakaf Produktif: Membangunkan 'Raksasa Tidur' untuk Kemajuan Bangsa
EMP Bentu Limited Raih Penghargaan Sahabat Media di Anugerah Media Siber SMSI Riau 2025
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Ekonomi & Bisnis
Indosat Catat Pendapatan Rp14 Triliun di Kuartal III 2025, Dorong Pertumbuhan Digital Lewat Inovasi Berbasis AI
Kamis, 30 Oktober 2025 - 23:38:54 Wib Ekonomi & Bisnis
Kominfo dan Indosat Gelar Pelatihan AI untuk Ratusan ASN Muda, Percepat Reformasi Pelayanan Publik Digital
Ahad, 05 Oktober 2025 - 10:29:11 Wib Ekonomi & Bisnis
IOH Dukung Kontingen Mahasiswa Riau di POMNAS 2025, Kuatkan Semangat Juang Lewat Seragam dan Fasilitas Olahraga
Rabu, 24 September 2025 - 14:41:04 Wib Ekonomi & Bisnis
Tri Indosat Ooredoo Hutchison Gelar Kebut Hadiah BombasTri 2025: Ribuan Hadiah dan Kesempatan Ganda untuk Pelanggan Setia Riau
Kamis, 18 September 2025 - 14:34:40 Wib Ekonomi & Bisnis
