PEKANBARU (RiauInfo) - Anjloknya harga buah sawit yang menyebabkan menjeritnya para petani sawit tradisional di Riau harus menjadi pelajaran bagi pengusaha dan petani sawit di daerah ini. Mereka harus antisipasi bagaimana dimasa mendatang anjloknya harga sawit ini tidak membuat mereka langsung telentang.
Pengamat Perkebunan Riau Ir Fachri Yasin di Pekanbaru menyebutkan untuk menghadapi anjloknya harga sawit itu para pengusaha dan petani harus membuat rencana masa panjang. Misalnya sudah waktunya para petani sawit tradisional di Riau memiliki pabrik kelapa sawit (PKS).
Dijelaskannya, petani memang tidak langsung memilki PKS tersebut, tapi hanya berupa saham PKS dimiliki oleh para petani. Dengan demikian para petani Sawit bisa langsung mengolah sawit yang diproduksinya tanpa harus takut anjloknya harga sawit yang menyebabkan para pemilik PKS menolak sawit mereka.
Disamping itu menurut dia lagi, pengembangan agro industri hilir harus lama ini petani dan pengusaha di Riau hanya mampu menghasilkan 16 komoditi turunan dari kelapa sawit. Padahal dari perbagai penemuan kelapa sawit bisa dihasilkan hingga 45 jenis komoditi turunan.
"Kalau hanya menggantungkan pada CPO saja, kondisi seperti ini sudah pasti akan terulang kembali di masa mendatang," ungkapnya lagi. Jadi diharapkan produksi sawit itu tidak hanya untuk CPO saja, tapi juga digunakan untuk produksi konditi turunan lainnya.
Sedangkan antisipasi lainnya adalah dengan melakukan perluasan pasar ekspor CPO. Bila selama ini CPO Riau hanya diekspor ke India dan Cina, untuk masa mendatang harus diperluas ke negara-negara lainnya. Dengan demikian, meski produksi CPO meningkat, pemasaran tetap dapat terus dilakukan dengan lancar.(Ad)ANTISIPASI ANJLOKNYA HARGA SAWIT Para Petani Tradisional Harus Miliki PKS
Kiki
Ahad, 19 Oktober 2008 - 06:49:44 WIB
PEKANBARU (RiauInfo) - Anjloknya harga buah sawit yang menyebabkan menjeritnya para petani sawit tradisional di Riau harus menjadi pelajaran bagi pengusaha dan petani sawit di daerah ini. Mereka harus antisipasi bagaimana dimasa mendatang anjloknya harga sawit ini tidak membuat mereka langsung telentang.
Pengamat Perkebunan Riau Ir Fachri Yasin di Pekanbaru menyebutkan untuk menghadapi anjloknya harga sawit itu para pengusaha dan petani harus membuat rencana masa panjang. Misalnya sudah waktunya para petani sawit tradisional di Riau memiliki pabrik kelapa sawit (PKS).
Dijelaskannya, petani memang tidak langsung memilki PKS tersebut, tapi hanya berupa saham PKS dimiliki oleh para petani. Dengan demikian para petani Sawit bisa langsung mengolah sawit yang diproduksinya tanpa harus takut anjloknya harga sawit yang menyebabkan para pemilik PKS menolak sawit mereka.
Disamping itu menurut dia lagi, pengembangan agro industri hilir harus lama ini petani dan pengusaha di Riau hanya mampu menghasilkan 16 komoditi turunan dari kelapa sawit. Padahal dari perbagai penemuan kelapa sawit bisa dihasilkan hingga 45 jenis komoditi turunan.
"Kalau hanya menggantungkan pada CPO saja, kondisi seperti ini sudah pasti akan terulang kembali di masa mendatang," ungkapnya lagi. Jadi diharapkan produksi sawit itu tidak hanya untuk CPO saja, tapi juga digunakan untuk produksi konditi turunan lainnya.
Sedangkan antisipasi lainnya adalah dengan melakukan perluasan pasar ekspor CPO. Bila selama ini CPO Riau hanya diekspor ke India dan Cina, untuk masa mendatang harus diperluas ke negara-negara lainnya. Dengan demikian, meski produksi CPO meningkat, pemasaran tetap dapat terus dilakukan dengan lancar.(Ad)Pilihan Redaksi
IndexPWI dan Jenderal Dudung Abdurachman Perkuat Sinergi untuk Bela Negara dan Keutuhan Bangsa
Jadi Konsumen Cerdas di Tengah Gempuran Promo
Astra Dorong Kemandirian Ekonomi Desa Lewat Program Desa Sejahtera Bajawa
Mindset Growth: Kunci Sukses Calon Wirausaha di Era Serba Cepat
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Ekonomi & Bisnis
Indosat Catat Pendapatan Rp14 Triliun di Kuartal III 2025, Dorong Pertumbuhan Digital Lewat Inovasi Berbasis AI
Kamis, 30 Oktober 2025 - 23:38:54 Wib Ekonomi & Bisnis
Kominfo dan Indosat Gelar Pelatihan AI untuk Ratusan ASN Muda, Percepat Reformasi Pelayanan Publik Digital
Ahad, 05 Oktober 2025 - 10:29:11 Wib Ekonomi & Bisnis
IOH Dukung Kontingen Mahasiswa Riau di POMNAS 2025, Kuatkan Semangat Juang Lewat Seragam dan Fasilitas Olahraga
Rabu, 24 September 2025 - 14:41:04 Wib Ekonomi & Bisnis
Tri Indosat Ooredoo Hutchison Gelar Kebut Hadiah BombasTri 2025: Ribuan Hadiah dan Kesempatan Ganda untuk Pelanggan Setia Riau
Kamis, 18 September 2025 - 14:34:40 Wib Ekonomi & Bisnis
